Example floating
Example floating
KABAR SENTANI

Ketua DAS Apresiasi Suku Assatouw Bangun Obhe Secara Swadaya

185
×

Ketua DAS Apresiasi Suku Assatouw Bangun Obhe Secara Swadaya

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Paraparatv.id | Sentani | Pergumulan panjang Suku Assa Sentani, Kabupaten Jayapura untuk memiliki Rumah Adat (Obhe) Keluarga Besar Assatouw akan segera terjawab dengan berdirinya Obhe yang akan dibangun di Khaliwe, Kampung Sereh, Sentani, Kabupaten Jayapura.

Hal ini diketahui pada acara peletakan batu pertama Pembangunan Rumah Adat (Obhe) Keluarga Besar Assatouw atau Suku Assa Sentani yang berlangsung pada Kamis (30/11) siang.

Salah satu Kepala Suku Kampung Sereh, Kepala Suku Ondikleuw George Ondi mengatakan Keberadaan Rumah Adat (Obhe) sangat penting sebagai identitas Masyarakat Adat Sentani, karena semua persoalan yang menyangkut masyarakat adat di kampung, semua akan dibicarakan di dalam obhe.

“Rumah adat ini sangat penting karena kita di Sentani, Rumah adat menjadi sentral untuk semua persoalan akan digumuli di dalam masyarakat adat, baik itu masalah adat, masalah masyarakat, gereja atau masalah apa saja, tentunya akan digumuli di dalam rumah adat ini,” ungkap George Ondi.

Ia juga mendorong supaya semua masyarakat adat yang ada di Kampung Sereh mendukung supaya rumah adat ini segera dibangun. Karena akan memberikan manfaat bukan saja untuk Suku Assa tetapi untuk semua masyarakat adat yang ada di Kampung Sereh.

“Sehingga kalau hari ini Suku Assa membangun rumah adat itu akan memberikan dampak pada semua masyarakat yang ada di Kampung sereh, semua pergumulan kampung akan dibahas disitu juga,” tuturnya.

Sementara itu Ketua Dewan Adat Suku (DAS) Sentani Orgenes Kaway yang turut hadir pada acara peletakan batu pertama pembangunan Rumah Adat Suku Assa mengatakan keberadaan rumah adat sangat penting karena merupakan implementasi kebangkitan masyarakat adat di Kabupaten Jayapura yang telah dicanangkan oleh Bupati Jayapura.

Sehubungan dengan struktur masyarakat adat sudah seharusnya membangun kembali rumah adat mereka, karena merupakan tempat dimana segala sesuatu bicarakan disitu.

“Kita bicara adat tapi tidak punya obhe, akhirnya bicara di hotel. Hotel itu bukan tempat bicara adat, tapi soal politik atau ekonomi atau masalah lainnya,” tegasnya.

“Jadi mari, kita implementasikan kebangkitan masyarakat adat mulai dari membangun obhe di Kampung masing-masing,” sambungnya.

Ia berharap semua tetap semangat dalam proses pembangunan ini, karena saat obhe ini ada, maka saat itulah akan terjadi kebangkitan adat yang sesungguhnya.

“Tadi ada bapa pendeta yang ikut bersama-sama kita, saya percaya dengan kita melibatkan tuhan, tuhan akan bekerja menjawab pergumulan ini dengan caranya sendiri,” jelasnya.

“Selaku Dewan Adat Suku (DAS) Sentani saya bangga ada masyarakat sentani yang sadar dan bisa membangun obhenya, untuk mengajarkan tata krama dan budaya Orang Sentani,” tuturnya.

Di akhir pertemuan, Ketua DAS Orgenes Kaway berjanji akan membantu pembangunan obhe dengan bantuan semen.

Untuk diketahui, rencana pembangunan obhe akan berdiri bangunan permanen dengan luas 16 X 20 M yang dibangun secara swadaya.

Peletakan batu pertama pembangunan obhe dilakukan oleh Yo Ondofolo Kampung Sereh Yosafat Eluay, Kepala Suku Assatouw Carlos Assa, Kepala Suku Ondikleo George Ondi, Ketua DAS Sentani Orgenes Kaway dan pendeta dari Jemaat Solafide Kampung Serah Demus Wamese. (RZR)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *