Laporan : Djefri Pattiradjawane
Jayapura, Paraparatv.id | Perkelahian yang terjadi rabu 10 september 2020 di daerah Jembatan Youtefa, yang menyebabkan 8 orang menjadi korban, bukan pertikaian antar suku atau kampung melainkan perkelahian antar oknum masyarakat dari kampung Nafri dan Engross.
Demikian pernyataan ketua Lembaga Masyarakat Adat Port Numbay, George Awi kepada paraparatv.id di kediamannya, Selasa 14 September 2020.
Menurutnya perkelahian yang terjadi pada rabu lalu merupakan kasus kriminal murni, yang dilakukan oleh oknum masyarakat dari Engros dan Nafri. George menambahkan perkelahian tersebut terjadi terkait perselisihan batas-batas tanah yang hingga saat ini kasus masih bergulir di Mahkamah Agung.
Untuk itu, dirinya berharap kepada semua pihak yang terlibat dalam perkelahian tersebut, agar dapat menahan diri sampai mahkamah agung memutuskan pihak mana yang sesungguhnya berhak atas tanah yang disengketakan.
Menurut Awi, Lembaga Masyarakat Adat Port Numbay tidak bisa mengambil alih penyelesaian kasus tersebut, LMA Port Numbay menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib untuk memproses semua pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.