Aktivis Ini Kembali Ungkap Hal ‘Nyeleneh’ di Lingkup Pemkab Jayapura

Tidak sesuai basic ilmu tapi tetap dipaksakan jadi kepala dinas

Paraparatv.id |Sentani| Ketua Aliansi Sentani Bersatu Sejahtera (ASBS), John Maurits Suebu kembali ungkap hal nyeleneh atau hal yang tidak biasa namun dibiasakan di lingkup pemerintahan di Kabupaten Jayapura. 

Hal nyeleneh yang dimaksudkannya adalah banyaknya oknum pejabat eselon 2 dan 3 di pemerintahan yang dipaksakan menjadi kepala bidang ataupun kepala dinas tertentu walaupun tidak sesuai dengan basic ilmu.

“Ilustrasinya begini, kalau saya backgroundnya kesehatan, jangan jadikan saya sebagai guru. Kalau background saya ekonomi, jangan paksakan saya jadi petani dan itu adalah fakta yang terjadi disini” kata JMS kepada paraparatv.id belum lama ini di Sentani.

Dikatakannya, adanya praktek penunjukan seperti itu menunjukan bahwa demokrasi di Lingkup Pemerintahan Kabupaten Jayapura sangatlah tidak sehat, sehingga menurutnya masyarakat tidak  perlu kaget jika demokrasi di atas Bumi Khenambay Umbay berjalan tidak wajar sebagaimana mestinya.

“Sewaktu, Mathius Awoitauw menjabat sebagai Bupati Jayapura tidak ada kepala dinas yang dobel job dalam waktu lama, begitu juga waktu jamannya Lukas Enembe jadi Gubernur tidak ada pejabat yang dobel job” tuturnya.

Ilustrasi ini diberikannya kepada Penjabat Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo dengan maksud agar segera merevisi keputusannya  yang telah menunjuk Asissten II Setda Kabupaten Jayapura Bidang Perekonomian, Delila Giay sebagai Plt. Kepala Dinas  Pertanian dan Holtikultura setempat pasca pensiunnya David Zakaria dari masa dinasnya sebagai ASN.

Dia juga mempertanyakan alasan mengapa Pj. Bupati Jayapura menunjuk Asisten II untuk menduduki jabatan yang ditinggalkan oleh David Zakaria itu.

“Alasannya apa tolong dijelaskan, ya kita kan semua tau kalau yang bersangkutan basic ilmunya adalah ekonomi. Karena dia basicnya ekonomi biarkan saja mengurus perekonomian di Kabupaten ini jangan lagi urus pertanian atau jangan-jangan ada maksud dan tujuan tertentu sehingga menempatkan yang bersangkutan di dinas tersebut” ucapnya JMS.

Lebih jauh dikatakannya, Dinas Pertanian dan Holtikultura adalah instansi yang cukup strategis di Kabupaten Jayapura dan perlu dipimpin oleh seseorang yang punya basic pertanian, agar pertanian di Kabupaten Jayapura ini bisa berkembang.

Kata dia, jika dinas tersebut dipimpin oleh seseorang yang basic ilmunya adalah ekonomi maka ini adalah langkah mundur, dimana sebelum menjalankan semua program di dinas tersebut akan ada perhitungan untung dan rugi diawal sehingga akan memperlambat semua program yang akan dijalankan khususnya bagi para petani yang ada di daerah tersebut. 

“Jangan hanya karena kepentingan satu-dua orang maka apapun akan dilakukan, Kabupaten Jayapura bukan hanya dihuni oleh satu-dua orang ataupun kelompok tertentu” pungkasnya. (Arie)