Example floating
Example floating
Sosial Budaya

Menjaga Budaya Tangkap Ikan Tanpa Alat Moderen

307
×

Menjaga Budaya Tangkap Ikan Tanpa Alat Moderen

Sebarkan artikel ini
Seorang pemuda saat menggigit ikan yang ditangkap dari Bukhere (kandang ikan) di Danau Sentani, Kampung Yoka, Kota Jayapura, Jumat (29/1/2021). (Foto: Ochun)
Example 468x60

Paraparatv.id | Jayapura | Papua unik, inilah keunikan yang tertuang pada salah satu teknik menangkap ikan secara tradisional disebut Bukhere tanpa gunakan alat modern dari Kampung Hebeybhulu Yoka. Ritual adat ini dilakukan untuk menjaga kelestarian adat suku Sentani.

Sebelum melakukan ritual ini, awalnya masyarakat adat Kampung Yoka ini mengambil kayu dan rotan di hutan untuk membuat rumah ikan di Danau Sentani dengan diameter yang di iinginkan. Biasanya ini dilakukan secara berkelompok.

Setelah itu, mereka meracik sebuah racun yang akan digunakan untuk membuat ikan menjadi lemas. Racun ikan ini terbuat dari akar tuba (Olomali) di tumbuk dan getahnya dicampur air. Dahulu, akar tuba di tumbuk dan di bawa ke rumah ikan yang akan di taburi racun tersebut.

Seiring berjalannya waktu, racun tersebut di isi kedalam wadah botol plastic dan dibuatkan saluran untuk di semprot kedalam rumah ikan yang telah disediakan sebelumnya. Nah, selanjutnya kelompok penangkap ikan menunggu beberapa menit dan memanen ikan secara bersama-sama.

Kepala Suku Kampung Yoka, Daud Wamblolo mengaku tradisi ini tak tiap hari dilakukan. Dikatakannya, ada waktu dan momen tertentu di lakukan, seperti yang dilakukan saat ini memeriahkan hari ulang tahun Kampung Yoka 2 Januari 2021.

“Ondoafi memerintahkan setiap kepala suku membuat rumah-rumah ikan, yang akan di jadikan penangkapan bersama saat hari yang telah di tentukan bersama seperti yang kita lihat hari ini. Dan ini sudah dipersiapkan selama satu tahun sebelumnya,” kata Daud,

Ini adalah tradisi yang harus dilestarikan dan selalu di jaga, lanjutnya inilah cara orang-orang tua dulu menangkap ikan, tanpa jaring dan lainnya. Ia berharap pemerintah dapat membatu guna mengembangkan pelestarian adat Kampung Yoka ini.

“Saya melihat dari sisi tokoh pemuda, ini adalah hal positif ya. Kelestarian itu penting, sehingga generasi ke generasi saat ini dan kedepan jadi tau bahwa kehidupan nenek moyang dulu seperti ini, semuanya tanpa alat modern,” ujarnya.

Ketua HUT Kampung Yoka, Max Olua berikan apresiasi ritual adat yang dilakukan masyarakat adat Kampung Yoka. Menurutnya hal ini harus di lestarikan dan menjadi turun temurun kedepan.

“Ritual ini sudah dipersiapkan panitia dalam rangka HUT Kampung Yoka yang sudah dirayakan pada tanggal 2 Januari 2021 lalu. Kini kita makan bersama dimulai menangkap ikan secara masal tanpa alat-alat modern,” ujarnya.

Sekedar diketahui, hari ulang tahun Kampung  Yoka yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu, dirayakan di Rumah Besar Mebri. (Tim Paraparatv)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *