Paraparatv.id | Jayapura | Beredarnya informasi yang meresahkan masyarakat papua terkait dampak vaksin sinovic yang telah beredar di Nusantara Indonesia membuat kalangan masyarakat di tanah Papua resah dan kawatir.
Langka pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19 di Indonesia ditandai dengan penyuntikan pertama vaksinasi covid 19 diberikan kepada Presiden Joko Widodo. Sementara Tanah papua penyutikan pertama kepada dokter Aaron Rumainum, seorang dokter umum di Dinas Kesehatan Provinsi Papua.
Vaksin Sinovac merupakan ikhtiar pemerintah untuk mengobati dan menekan angka kematian, serta melindungi diri dan keluarga dari ancaman Covid-19 selama ini. Namun pemberian vaksin Sinovac telah menuai pro/kontra terkait kehalalan dan manfaat kesehatan bagi masyarakat setanah air.
Menurut Ketua Komisi Informasi Provinsi Papua, Wilhelmus Pigai, berbagai informasi terkait vaksin Sinovac ini, menimbulkan kebingungan, bahkan meresahkan masyarakat dan ini dapat dilihat dari masih saja masyarakat menolak untuk divaksinasi.
Terkait hal ini, kata Wilhelmus, Komisi Informasi Provinsi Papua mengimbau kepada masyarakat Papua untuk tidak cepat terprovokasi dengan informasi-informasi yang tidak valid, bahkan menyesatkan publik di tanah Papua.
Untuk itu, Komisi Informasi Provinsi Papua meminta kepada pemerintah, dalam hal ini Satgas Covid-19 Provinsi Papua maupun Satgas Covid-19 di kabupaten dan kota untuk menyediakan akses informasi terkait vaksinasi ini yang mudah bagi masyarakat Papua sampai di tingkat kelurahan dan RT. Sehingga pelaksanaan vaksinasi ini berjalan baik tanpa masalah.
“Kami juga minta Satgas Covid-19 melibatkan stakeholder Papua, baik bidang agama, masyarakat, pers, maupun pemuda, ikut berpartisipasi memberikan informasi yang benar kepada publik terkait vaksinasi Covid-19 di Papua,” jelas Wilhelmus, kamis 14 Januari 2021
Semoga dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di tanah Papua, peningkatan kasus pandemi positif Covid-19 di tanah Papua dapat ditekan dan aktivitas masyarakat dapat kembali normal. Sehingga perekonomian di masyarakat bisa kembali meningkat seperti sebelumnya.*(Redaksi)