Paraparatv.id | Sentani | Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Jayapura menyatakan telah memeriksa 2 saksi terkait peristiwa kebakaran yang menghanguskan gedung kantor Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Jayapura. Kedua saksi yang diperiksa itu adalah Kepala Bappenda Kabupaten Jayapura Theopilus H. Tegai dan Kasubbag Kepegawaian pada Bappenda Kabupaten Jayapura Viktor Jufuwai.
“Jadi terkait perkembangan kejadian kebakaran di kantor Bappenda Kabupaten Jayapura yang terjadi pada Sabtu (21/11/2020) malam lalu sekitar pukul 20.30 WIT, ya tahap ini sudah memeriksa 2 orang saksi yang menjabat sebagai Kepala Bappenda Kabupaten Jayapura dan juga saksi yang pada saat itu melihat terjadinya awal mula titik api,” kata Kapolres Jayapura AKBP Victor D. Mackbon, SH, S.IK, MH, M.Si, didampingi Kasat Reskrim Polres Jayapura AKP Sigit Susanto, S.IK, saat menggelar press release di Aula Mapolres Jayapura, Senin (23/11/2020).
Kapolres Jayapura sendiri mengaku telah menginstruksikan jajarannya menyelidiki dan mengusut penyebab terjadinya kebakaran di gedung Kantor Bappenda Kabupaten Jayapura.
Selain memeriksa saksi, AKBP Victor Mackbon mengatakan pihaknya juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Kami juga sudah mengambil langkah-langkah yaitu, melakukan olah TKP. Jadi kita di hari Minggu (22/11) kemarin melakukan olah TKP oleh Inafis Ditreskrimum Polda Papua, kemudian juga dari tim Labfor Polda Papua ini terlibat untuk kita sama-sama melakukan olah TKP,” katanya.
Ia juga memastikan, penyelidikan penyebab kebakaran ini akan berjalan secara profesional dan transparan. Oleh sebab itu, masyarakat diminta tidak berspekulasi dan ikut mengawasi proses pengungkapan penyebab kebakaran tersebut.
“Sekarang ini kondisi di lokasi telah kita pasang police line, jadi memang sedikit terganggu kegiatan aktivitas pelayanan di gedung Bappenda maupun gedung DPMPTSP Kabupaten Jayapura. Dengan harapan, kita bisa cepat memproses dan juga cepat membuka layanan publik tersebut,” tutur mantan Kapolres Mimika ini.
Selain itu, AKBP Victor Mackbon mengatakan pihaknya sudah membangun hubungan dengan Pemkab Jayapura dalam hal ini Bupati Jayapura agar bisa dipindahkan kegiatan pelayanan publik tersebut, sehingga pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu.
“Tentunya, berdasarkan laporan yang kita terima, maka kita juga akan membuktikan bahwa kejadian kebakaran itu apakah ada unsur-unsur dari tindak pidana atau memang murni karena keadaan tekhnis atau tidak ada unsur kesengajaan, itu yang nanti kita akan lakukan pembuktian,” ujarnya.
“Kronologisnya kalau dari keterangan awal, ya memang ada orang di dalam ruangan. Kemudian yang bersangkutan itu masih bekerja sebelum kejadian dan melihat ada titik api di satu ruangan. Jadi keterangan-keterangan inilah yang coba kita gali menjadi petunjuk awal dan juga nanti berdasarkan hasil dari forensik ataupun teknis penyelidikan kami untuk bisa mengungkap penyebab kebakaran tersebut,” sambung Kapolres Victor.
Total kerugian akibat kebakaran gedung Bappenda Kabupaten Jayapura itu belum bisa ditaksir.
“Kalau total kerugiannya belum bisa kita hitung ya, karena kita masih minta inventarisir dari pak kepala badan yang bersangkutan. Sedangkan penyebab kebakaran juga belum bisa kita pastikan, yang jelas dari fakta awal bahwa adanya titik api di salah satu ruangan. Jadi nanti kita akan jelaskan setelah ada hasil dari laboratorium forensik,” bebernya.
Sementara itu untuk peristiwa kebakaran rumah dinas di lingkungan Asrama Koramil Hawaii, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, lanjut Kapolres Jayapura AKBP Victor mengatakan, penyebab kebakaran bermula dari titik api di salah satu rumah yang juga hangus terbakar. Kebakaran terjadi sekitar pukul 13.30 WIT itu menyebabkan delapan rumah dinas di lingkungan Asrama Koramil Hawaii Sentani dan dua unit roda dua ludes terbakar.
“Untuk kejadian tanggal 22 November 2020 pada pukul 13.30 WIT itu, kami menerima laporan ada terjadinya kebakaran rumah di Asrama Koramil Hawaii Sentani. Di mana, dalam peristiwa kebakaran itu ada delapan rumah dan juga dua kendaraan bermotor yang hangus terbakar,” katanya.
“Terkait kebakaran ini, pertama kami juga sudah lakukan atau amankan lokasi dengan mendinginkan lokasi. Sehingga tidak ada titik api lagi dan kita juga lakukan pemasangan police line. Selanjutnya kita berkoordinasi dengan pihak POM, karena ini menjadi fasilitas dari pada tentara, tentunya akan ada gabungan penyelidikan maupun penyidikan, join investigasi dengan pihak POM TNI AD, serta tidak ada kerugian atau korban jiwa dan hanya ada kerugian material saja yang masih dalam inventarisir,” ungkapnya menambahkan.
Total kerugian akibat kebakaran delapan rumah dinas di lingkungan Asrama Koramil Hawaii Sentani ini kurang lebih Rp 500 juta.
“Jadi total kerugian itu kurang lebih 500 juta rupiah,” tukasnya. (Nesta)