Paraparatv.id | Jayapura | Ribuan jamaah memadati Masjid Raya Baiturrahim Kota Jayapura, Papua, untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri 1445 Hijriah 2024, pada hari Rabu (10/4).
Salat Ied yang dimulai pukul 07.00 WIT dilaksanakan dengan suasana khusyuk dan penuh kebahagiaan menyelimuti seluruh area masjid.
Bertindak sebagai Imam Ustadz Muhammad Ilyas dan Khatib Drs. KH. Muh. Nursyamsi Andi Pawawoi, SH.,MA.
Khatib Drs. KH. Muh. Nursyamsi Andi Pawawoi, SH.,MA. Menyampaikan makna dari khotbah hari ini adalah memperbaiki hubungan kepada Allah dan hubungan sesama manusia.
“Berdasarkan Al-Quran surat Ali Imran ayat 112 : Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. Mereka mendapat murka dari Allah dan (selalu) diliputi kesengsaraan itulah inti dari pada kehidupan kita,”ucapnya.
Selanjutnya dirinya menambahkan, Karena allah menjadikan manusia dengan tiga sebab yaitu pertama Khalifah, kedua Allah menciptakan manusia untuk menyembah Allah dan ketiga adalah untuk saling kenal mengenal membangun persaudaraan.
Sementara itu, Ketua Umum Masjid Raya Baiturrahim Jayapura Ustadz Kahar Yelipelle mengatakan Idul Fitri salah satu jalan menuju kemenangan umat Islam setelah melalui ujian berupa puasa Ramadhan.
“Selama sebulan penuh kita diberikan ujian dan bagi umat yang mampu bersabar dalam menghadapi ujian, maka kemenangan yang dijanjikan Allah SWT akan diberikan,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Inti dari pada Ramadhan itu meningkatkan ketakwaan kepada Allah, dan takwa itu artinya dimanapun kita berada selalu harus berbuat baik terhadap siapapun baik itu sesama umat Islam maupun dengan agama lainnya.
“Artinya bahwa Papua ini adalah miniaturnya Indonesia ada bermacam macam suku, agama dan ras yang berbeda-beda kita harus saling menghargai, di tanah Papua yang kita cinta,” Ungkapnya
Ditempat yang sama Ketua Humas Masjid Raya Kepanitiaan Amaliah Ramadhan 1445H, Andi Irwin menyampaikan bahwa Idul Fitri sebagai hari kemenangan seorang muslim setelah satu bulan lamanya berpuasa dan berjuang melawan hawa nafsu, serta dengan ditunaikannya kewajiban zakat fitrah, seorang muslim akan kembali fitri.
“Dengan kita berpuasa dan melawan hawa nafsu,
di mana kita melakukannya adalah untuk dengan salah satu tujuan adalah ketakwaan kepada Tuhan kita yaitu Allah SWT, jika didasari iman dan mencari ridho-Nya maka Allah akan mengampuni dosa dosa yang telah dilakukan. Sehingga datangnya Idul fitri dimaknai kembali kepada kesucian, dimana seseorang diibaratkan sebagai bayi yang baru lahir, yang bersih dan suci.” jelasnya. (VN)