Example floating
Example floating
BERITA

600 Personil Polres Jayapura Disiagakan untuk Penjemputan Jenazah Lukas Enembe

980
×

600 Personil Polres Jayapura Disiagakan untuk Penjemputan Jenazah Lukas Enembe

Sebarkan artikel ini
Pasukan Brimob saat memasuki Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
Example 468x60

Paraparatv.id |Sentani| – Polres Jayapura siagakan 600 personil untuk mengamankan penjemputan jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Hal ini disampaikan oleh Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus Macklariboen saat di konfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (27/12) pagi. Kata Kapolres, 600 personil yang disiagakan itu akan disebar ke beberapa titik.

Kapolres juga meminta agar seluruh masyarakat yang ingin melayat agar dapat langsung mendatangi tempat dimana jenazah akan disemayamkan.

“Untuk masyarakat yang ingin melayat bisa langsung ke tempat dimana Jenazah akan disemayamkan. Supaya tidak terjadi penumpukan di Bandara Sentani” ucap Kapolres.

Diungkapkan Kapolres, jenazah akan disemayamkan di rumah duka di Koya Koso, Kota Jayapura, Papua.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun paraparatv.id, jenazah Lukas Enembe akan diterbangkan dengan pesawat carteran dari Bandara Soekarno- Hatta, Jakarta ke Sentani, Jayapura pada malam ini (27/12).

Gubernur Papua dua periode itu meninggal hari Selasa 26 Desember 2023 pada pukul 10.00 WIB.

Sebelumnya, Kuasa hukum Lukas Enembe mengatakan, sebelum beliau berpulang, pria yang akrab disapa LE itu meminta untuk berdiri.

“Menurut keterangan keluarga mendiang, yang setia mendampingi dan merawat beliau Bapak Pianus Enembe, sebelum meninggal Bapak Lukas minta berdiri, kemudian Bapak Pianus membantu Pak Lukas untuk berdiri,” ujar kuasa hukum Lukas Enembe, Antonius Eko Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/12/2023).

Antonius menjelaskan, Lukas Enembe kemudian dibantu berdiri oleh keluarganya. Namun, tak lama kemudian setelah berdiri, Gubernur Papua 2 periode itu dinyatakan meninggal.

“Dengan memegang pinggang Bapak Lukas, tidak lama berdiri, Bapak Lukas mengembuskan napas terakhirnya,” ungkap Antonius.

Dia mengungkap, berdasarkan keterangan dari Pianus Enembe selaku keluarga Lukas, permintaan untuk berdiri ini demi menunjukkan Lukas masih kuat. Selain itu, Lukas juga ingin membuktikan dirinya tidak bersalah.

“Sikap mendiang yang minta berdiri, ingin menunjukkan bahwa beliau kuat dan tidak bersalah,” imbuhnya.

Antonius menambahkan, usai dinyatakan meninggal, pihak keluarga langsung membaringkan Lukas ke tempat tidur. Lalu, keluarga memanggil dokter untuk memastikan kondisi Lukas.

“Begitu, Bapak Lukas tidak bernapas lagi, langsung kami tidurkan dan memanggil dokter. Sudah diberikan tindakan, namun Bapak sudah meninggal,” pungkasnya.

Diketahui, Lukas Enembe meninggal di RSPAD, Jakarta, Selasa (26/12) pukul 10.00 WIB. Lukas Enembe menghembuskan napas terakhirnya usai dirawat di rumah sakit tersebut. (Detik/ptv/Arie)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *