Paraparatv.id |Sentani| Kondisi jalan menuju wilayah pembangunan IV Kabupaten Jayapura khususnya di Distrik Yapsi rusak parah dalam beberapa tahun terakhir ini.
Kerusakan itu sangatlah menghambat akses masyarakat yang hendak ke Kota Sentani maupun sebaliknya.
Dari pantauan paraparatv.id di lapangan, kerusakan terjadi sepanjang jalan Nimbontong – SP 1 Distrik Yapsi. Dimana jalan tersebut merupakan akses utama bagi masyarakat yang ada di wilayah pembangunan IV.
Selain itu ada beberapa jembatan di sepanjang jalan tersebut yang hampir roboh dan kondisinya sudah cukup membahayakan.
Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, jalan Nimbontong-Yapsi terakhir diperbaiki pada tahun 2019 lalu.
Salah satu warga Yapsi yang enggan menyebutkan namanya mengaku sangat resah dengan kondisi jalan saat ini yang kian hari kian parah rusaknya.
Bahkan menurutnya, sering terjadi kecelakaan di jalan rusak itu. Terlebih lagi di malam hari.
“Sangat bahaya sekali, apalagi kalau malam. Makanya warga disini jarang sekali ada yang mau jalan kalau malam, karena terlalu bahaya, salah-salah bisa masuk jurang” katanya saat ditemui di salah satu rumah makan di SP 1 Yapsi, Kamis (02/11)
Pria ini mengaku setiap tahunnya dalam musrembang kampung hal ini selalu di bahas. Namun kata dia, hal ini tidak pernah direspon baik oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura.
“Tidak tau yang salah dimana, apakah hasil musrembang kita ini di putuskan di distrik atau bagaimana kita juga tidak tau”
“Kita di Unurumguay, Yapsi, Kaureh dan Airu ini juga bagian dari wilayah Pemerintahan Kabupaten Jayapura, tapi macam kita tidak diperhatikan”
“Kita tidak minta banyak, kita hanya minta perbaiki jalan saja masa dari tahun ke tahun begini terus. Ini jalan semua peninggalan dari Almarhum Habel Melkias Suwae, mulai dari beliau turun dari bupati sampai meninggal jalan ini tidak pernah diperbaiki” Ungkapnya.
Dia juga mempertanyakan kinerja dari Penjabat Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo.
Menurutnya selama Triwarno Purnomo menjabat sebagai Pj. Bupati Jayapura tidak banyak hal yang ia kerjakan.
Bahkan diungkapkannya, Triwarno Purnomo lebih sering jalan-jalan ke Jakarta dengan alasan evaluasi kinerja bersama Mendagri.
“Evaluasi kinerja kenapa bisa dalam satu bulan 2-3 kali pulang pergi. Wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Jayapura itu ada di Jagotabek sana kah” katanya.
“Saya punya anak biasa kalau datang kesini bawa koran Cepos banyak. Karena sa pesan supaya sa bisa baca-baca berita, jadi sa tau kalau Purnomo itu sering ke jakarta untuk alasan tidak masuk akal. Masa evaluasi kerja sampe 2-3 kali, bulan September lalu kan lebih sering keluar to” tambahnya.
Dia juga menyarankan agar Pj. Bupati Jayapura untuk segera mengundurkan diri dari jabatan tersebut, karena dinilai tidak mampu menjalankan roda pemerintahan dan melanjutkan program pembangunan di Kabupaten Jayapura.
“Tidak usah tunggu Desember, kalau bisa hari ini dia mundur itu lebih baik, karena tidak mampu” pungkasnya. (Arie)