Paraparatv.id|Sentani| Pertina Kabupaten Jayapura akan mengundurkan diri sebagai peserta Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) II Kabupaten Jayapura tahun 2022.
Alasan mereka seperti yang diungkapkan oleh Jhon Mauridz Suebu, S.H., pihaknya mundur dari peserta Porkab II Kabupaten Jayapura tahun 2022 yang telah secara resmi telah dibuka pada 10 Juli 2022, karena tidak adanya keterbukaan dari Panitia Porkab II Kabupaten Jayapura dalam hal biaya pelaksanaan dan perlengkapan pertandingan terhadap cabang olahraga (Cabor) Tinju.
“Sebagai harapan, kami dengan tegas minta agar Panpel Porkab II Kabupaten Jayapura 2022 segara untuk melakukan berita acara penyerahan bahan atau alat-alat pertandingan dan juga keuangan pelaksanaan Cabor tinju,” pinta pria yang akrab disapa JMS ini dalam rilisnya yang dikirim ke wartawan media online via pesan elektronik, Selasa 12 Juli 2022.
Jhon Mauridz Suebu menegaskan, jika ini lambat ditanggapi oleh panitia Porkab, maka Pertina Kabupaten Jayapura akan mengundurkan diri sebagai peserta Porkab II 2022. Kemudian, langkah selanjutnya kami akan melaporkan ke pihak terkait dan kami juga akan melakukan gelar perkara terhadap penolakan Porkab yang dilakukan oleh Pertina untuk ikut menjaga,” tegas Jhon Mauridz Suebu menambahkan.
Keikutsertaan Pertina Kabupaten Jayapura, Jhon Mauridz Suebu selaku Ketua Komisi Hukum di Pertina Kabupaten Jayapura itu menyampaikan, bisa ikut mensukseskan Porkab II 2022.
Jika Panitia Porkab II terbuka dalam hal perlengkapan pertandingan dan biaya pelaksanaan kepada Cabor Tinju. Sebab, tahapan pelaksanaan Porkab II telah bergulir yakni, pembukaan Porkab II telah dilakukan pada Ahad, 10 Juli 2022 di Stadion Barnabas Youwe. Namun panitia Porkab II gagal menyediakan alat dan pendanaan bagi cabor tinju.
Dijelaskannya, penilaiannya terhadap Panpel Porkab II untuk cabor Tinju, RAB yang telah di ajukan Pertina Kabupaten Jayapura per 7 Juni 2022 lalu itu adalah kebutuhan keikutsertaan cabor tinju dalam Porkab II Kabupaten Jayapura. Namun hingga saat ini, cabor tinju menjadi bulan-bulanan.
“Kami berkordinasi dengan bidang lain, malah di arahkan ke bidang lain hingga di bidang yang lain juga di arahkan lagi ke bidang yang lainnya. Kami juga menemukan keganjalan disini, karena kami sebagai orang-orang yang memahi kebutuhan tinju mengajukan alat-alat kebutuhan. Namun panitia Porkab yang belanjakan. Sebenarnya wajar – wajar saja, tetapi apa yang di belanjakan itu tidak sesuai standar yang di butuhkan oleh PERTINA,” jelasnya.
“Hal itu sangat berdampak bagi para atlit saat bertanding. Karena itu, disini saya ingin memberikan contoh sarung tinju, yang tidak sesuai dengan timbangan atlit. Seorang atlit bisa dapat memberikan hasil yang maksimal, maka itu harus memiliki alat yang sesuai standarnya. Sebab, di cabor tinju itu ada 2 kategori, yaitu putra dan putri. Bahkan panitia Porkab menawarkan ke Pertina, kalau boleh untuk cabor tinju hanya ada 2 kelas, itukan lucu,” sambungnya.
Karena di dunia tinju, kata JMS, dua kelas itu berada di tingkat nasional atau internasional, bukan di tingkat Yut dan Elit. Sebab, Yut dan Elit itu tingkatan bermainnya berada di tingkat kegiatan seperti Porkab, Porda (Porprov) dan ajang lainnya di tingkat daerah semacam Porkab II kali ini.
JMS menyampaikan, bahwa dua (2) kelas yang di tawarkan oleh Panpel Porkab II tahun 2022, itu sebenarnya boleh di laksanakan. Tapi, ada tahapannya yang harus di laksnakan di tingkat distrik (Pordis) dan hasilnya di bawah ke tingkat Porkab.
Jhon Mauridz Suebu yang juga Sekjen Forum Pemuda Tabi Bersatu ini juga menegaskan, sesuai tahapan pelaksanaan perrtandingan cabor Tinju, pihak Pertina melalui kepemimpinan Benyamin Yarisetouw selaku ketua telah melakukan 95 persen.
Sesuai AD/ART Pertina seluruh Indonesia, guna suksesnya Porkab II Tahun 2022 di Kabupaten Jayapura, mulai dari menjaring dan membentuk, kemudian mengukuhkan dan melantik 7 sasana berbadan hukum di 5 distrik dan 1 di instansi teknis. Supaya merekalah yang menjaring dan membina para atlit.
“Nah, dari merekalah nanti lahir atlit tinju, yang akan dapat ikut serta dalam cabor tinju, dan bukan hanya di tingkat Porkab II saja. Namun berlansung selama tingkatan nasional dan internasional, maka tahapan ahkir dari persiapan itu ialah penimbangan berat badan atlit, penentuan kelas, penyusunan jadwal dan pembagian kelas bagi hakim dan wasit. Lalu di sahkan oleh Pertina dan menyerahkannya pada Panpel untuk melaksanakan pertandingan,” cetusnya.
Untuk diketahui, atlet cabor tinju ini yang ikut dala Porkab II ini berjumlah 70 orang.
“Jadi, para atlet ini sudah siap untuk bertanding dan sekarang sudah berada di tempat penampungan. Cuma karena peralatan-peralatan itu yang belum ada, sehingga kami belum bisa memulai pertandingan ini. Karena memakan waktu yang cukup lama dan juga saat berada di penampungan butuh biaya. Apalagi di panitia distrik ada yang memberikan bantuan dan tidak memberikan bantuan ke sasana. Ini sangat fatal jika terus mengulur-ulur waktu, karena itu bisa menjadi sebuah persoalan dan berdampak bagi para atlet maupun pelatih,” pungkas JMS. (Irf-NM/AI)