Paraparatv.id | Kota Jayapura | Dalam rangka menjalin tali silaturahim, Belmog 2000 mengelar reuni akbar antar angkatan lulusan STM – SMK 3 Jayapura. Di Pantai Hamadi Kota Jayapura. Sabtu, 19 Desember 2020. Reuni akbar ini menghadirkan lulusan dari tahun 80-an hingga tahun 2000-an.
Kepala SMK Negeri 3 Jayapura sangat bersyukur karena roh alumi STM/ SMK Negeri 3 Jayapura kembali ada, setelah 53 tahun baru tidak berkumpul.
“ Saya bersemangat karena roh alumi ini kembali ada setelah lima puluh tiga tahun kita napak tilas dari dok tujuh sampai kotaraja, setelah itu sudah masing – masing alumni buat rueni dan tahun ini baru kembali lagi,” katanya Melkiaunus Mawene, Kepsek SMK Negri 3 Jayapura
Melkianus Mawene mengapresiasi Belmog 2000 yang menggerakan reuni akbar yang menghadirkan semua angkatan.
“ saya apresiasi karena gerakan dari angkatan 2000 ini sangat tepat, gerakan kepemimpinan yang baru bagi iklas tempur. Karena ada sekitar 24 ribu lulusan yang perlu ada angkatan yang harus menggerakan,” ungkapnya
Kepsek menambahkan tetap memberikan dukungan terhadap IKLAS TEMPUR sebaliknya, Ia berharap agar para lulusan yang sudah menyebar di berbagai daerah di Indonesia dapat memberikan dukungan terhadap almemater tercinta.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Arsip Daerah Papua, Christian Sohilait.ST yang juga alumni STM angkatan 84 mengatakan reuni akbar yang di prakarsai oleh Belmog 2000 sangat baik untuk merajuk kebersamaan antara para lulusan STM/SMK Negri 3 Jayapura.
“ saya pikir ini momentum seperti ini sangat penting dan saya sebagai alumni berharap kita semua untuk memberikan sesuatu di sekolah kita,” harapnya
Sebagai kepala Dinas Pendidikan, Sohilait meminta para alumni untuk terlibat dalam mengahadapi 4 masalah yang besar didunia pendidikan di Papua.
“ masalah pendidikan sangat besar dan kita di dalam sini semua harus terlibat. Masalah pertama yang saya hadapi adalah sumber daya manusia,” ungkapnya
Ia menjelaskan saat ini tenaga guru di Papua sebanyak 22 ribu akan tetapi yang aktif hanya 14 ribu. sedangkan yang lainnya telah memilih untuk berkerja sampingan.
Hal lain yang di hadapi saat ini adalah sarana prasarana sekolah yang kurang memadai, serta regulasi yang tidak mendukung pendidikan di papua.
“ kita punya regulasi hari ini, tidak mendukung pendidikan di papua contohnya sekolah – sekolah kita di palang, anak – anak aibon yang berkeliaran di mana – mana siapa yang perhatikan hal ini ? untuk itu butuh keterlibatan kita semua,” harapnya
Selain itu adalah faktor lingkungan juga tidak mendukung pendidikan di papua, contohnya kegiatan masyarakat sekolah di liburkan, termasuk penjualan Lem aibon secara sembarangan.
“ hari ini kita hadapi lingkungan seperti ini. Kita harus terlibat untuk mendukung pendidikan di tanah ini, berikan sumbangan buku – buku ke sekolah. Kita harus lihat semuanya,” pungkasnya
Reuni akbar ini menampilkan Comika Nasional Mas Yewen serta berbagai cerita pengalaman dari perwakilan berbagai angkatan STM/SMK Negri 3 Jayapura. *(Redaksi)