Paraparatv.id | Jayapura | Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM RI) merekomendasikan agar penegak hukum segera mengungkap kasus kerusuhan hingga pembakaran dan Penembakan dua warga sipil di Kabupaten Keerom pasca pengumuman CPNS Formasi 2018.
Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua, Frist Ramandey di Jayapura menjelaskan kasus kerusan yang terjadi di Kabupaten keerom telah di selidiki dan di investigasi oleh Komnas HAM beberapa kejadian kerusuhan yang dilatarbelakangi pengumuman CPNS Formasi 2018 hingga terjadinya pembakaran dua kantor Pemerintah Daerah di Kabupaten Keerom yakni Dinas Tenaga Kerja dan DPMK Kabupaten Keerom
Frist Ramaney saat memimpin Tim investigasi pasca rusuh keerom menjelaskan , Komnas Ham mengaku ada pembakaran dua buah gedung kantor Pemerintah daerah, pengurusakan, serta Korban yang diduga tertenbak peluru karet oleh aparat
“Kami sudah ketemu dua korban,tetapi juga kami ketemu dua orang yang di tahan di polres,“ ungkap Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua, Frits Ramandey saat di temui, Sabtu, 17 Oktober 2020.
Dari hasil invstigasi tersebut Komnas HAM merekomendasikan agar kejadian tersebut untuk segera di ungkap, siapa dalang dari kerusuhan tersebut ,serta motifnya apa
“Kita sudah bilang ke polisi agar ini harus di ungkap siapa aktornya ,siapa pelakunya prinsipnya untuk penegakan hak asasi manusia penegakan hukum itu menjadi penting, “ tutupnya .
Kasus kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Keerom Awal Oktober 2020 itu, di latar belakangi ketidak puasan sekelompok orang Pencari kerja akibat namanya tidak terakomodir pada pengumuman CPNS Formasi 2018 di Kabupaten keerom, sehingga mengakibatkan Kantor Dinas Tenaga Kerja dan DPMK Kabupaten Keerom dibakar. Kemudian dua orang di laporkan tertembak pelurut karet aparat kepolisian.** (Redaksi)