Paraparatv.id | Sentani |Wakil Ketua Dewan Adat Suku Sentani (DASS) Orgenes Kaway meminta semua pihak untuk menanggapi dingin berbagi kritikan netisen soal Sikap DASS yang tegas menolak Nama Stadion Papua Bangkit yang di ubah menjadi Stadion Lukas Enembe.
Komentar netisen di Media Sosial Faceebook yang menyudutkan Dewan Adat Suku Sentani (DASS) terkait aksi pemasangan Baliho spanduk penolakan terhadap nama Stadion dan Bandara Udara Sentani yang di ubah sepihak oleh Pemerintah Provinsi Papua tanpa melibatkan pihak-pihak bersangkutan, di tanggapi santai oleh Dewan Adat Suku Sentani (DASS).
Wakil ketua DASS, Orgenes Kaway di Sentani mengatakan pihaknya tidak terlalu memperdulikan apa komentar orang di media sosial yang menyudutkan DASS.
“Kalau di sudutkan saya pikir tidak, DASS biar di sudutkan, di Pinggirkan, nama DASS tidak pernah berubah, ” tutur Orgenes Kaway, Jumat, 23 Oktober 2020
Orgenes Kaway menegaskan selagi Dewan Adat Suku Sentani (DASS) masih tetap eksis di atas tanah leluhurnya dan alam masih mengakuinya sebagai pemilik DASS tidak mempersoalkan itu
“Selagi tanah dan leluhur Alam masih mengakui kami adalah pemilik maka DASS tetap konsisten,” tegasnya.
Sikap DASS saat ini yakni tenang dan menanggapi semua kritikan biasa santai dan komentar yang menyudutkan DASS lewat Medsos tersebut
“Kalau menurut saya jangan kita tanggapi semua persoalan yang hanya membuat waktu kita tersita ,kita masi bisa urus keluarga itu barang biasa, ” imbuhnya.
Wakil Ketua DASS yang juga anggota DPR Provinsi Papua tersebut meminta semua pihak untuk tidak terpancing semua informasi yang berkembang apa lagi dengan menyudutkan satu pihak, sehingga apa yang sedang dipikirkan DASS tidak sama dengan apa yang dipikirkan, dimana konteks wilayah kultur berbeda sehingga perlu disikapi secara Arif dan bijak.
DASS berencana untuk menempuh jalur hukum namun, baru sebatas wacana setelah adanya pertemuan dengan Kapolda Papua yang telah di agendakan DASS nantinya.
Sebelumnya salah satu Pengguna media sosial Facebook atas nama YJR mengunggah status di Facebook dengan kritikan “DASS Dewan Adat Suku Sentani memangnya kalian Siapa, mau tolak karya baru yang telah dibuat oleh LE #manusia sampah’ bunyi cuitan di akun tersebut.**(Nesma)