Paraparatv.id | Jayapura | Direktur Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH ) Yan Cristian Warinusi,SH meminta Dewan Pers harus menjadi Lider Pemersatu Insan Pers yang ada di tanah Air khususnya di tanah Papua .
Hal itu di sampaikan Yan Cristian Warinusi yang juga Advokad Senior Hak Asasi Manusia (HAM) di tanah Papua tersebut, dalam memperingati hari Pers Nasional yang jatuh tepat pada hari ini Minggu 9 Februari 2020 .
“Sebagai salah satu mantan jurnalis, saya juga menyarankan agar Dewan Pers dapat menengahi soal peringatan Hari Pers diantara PWI, AJI dan IJTI secara bijak dan berkeadilan” ujar Yan Warinusi Minggu, 9 Februari 2020.
Lanjut Direktur LP3BH itu, ini masukan sehingga peringatan Hari Pers benar-benar membumi dan dirasakan nuansanya oleh semua insan pers di Indonesia, ” Ini penting dalam konteks eksistensi pers sebagai salah satu pilar demokrasi di Indonesia,”tambahnya
Pengacara Senior yang pernah menjadi kuli tinta pada tahun 1992 hingga 1994 di salah satu surat kabar harian Cenderawasih Pos sebagai Redaktur tersebut, menegaskan bahwa pers adalah satu dari lima pilar kebangsaan yang menjadi dasar pendirian bangsa ini
“pers adalah sentral dalam perjalanan bangsa sehingga ini harus benar – benar di hayati dan di tempatkan posisinya dengan benar, ” katanya
Di kutip dari Nalar.ID, Sabtu, 9 Februari ini, diperingati Hari Pers Nasional. Banyak perkembangan terjadi di bidang jurnalisme dan media. Walau secara keseluruhan, situasi belum sepenuhnya menggembirakan dalam soal situasi kebebasan pers dan profesionalisme jurnalis dan media di Indonesia.
Berdasarkan pernyataan tertulis Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia yang diterima belum lama ini, Reporter Sans Frontiers atau Reporter Without Borders, organisasi pemantau media yang berbasis di Paris, tahun 2018 menempatkan Indonesia pada peringkat 124 dari 180 negara.
Dengan peringkat yang sama dengan tahun lalu itu, maka posisi Indonesia berada di papan bawah. Dengan posisi ini, Indonesia memang masih lebih baik dari Filipina yang berada di peringkat 13), Myanmar (137), Kamboja (142), Malaysia (145), Singapura (151), Brunei (153), Laos (170), dan Vietnam (175). Namun Indonesia masih berada di belakang Timor Leste yang ada di peringkat 93.(Nesta)