Paraparatv.id | Jayapura | Tuntut perhatian lebih dari KONI Papua, Atlet PON Papua dari tujuh cabang olahraga yang dipersiapan untuk bertanding di PON XX tahun 2020 mendatang, melakukan aksi demo damai ke Gedung DPR Papua, Jumat 13 Desember 2019.
Kehadiran para atlet PON Papua tersebut, diterima oleh Ketua DPR Papua, Jhony Banua diruang banggar. Ada sekitar 8 tuntutan yang disampaikan para atlet PON Papua tersebut diantaranya soal kejelasan bonus pelatih dan asisten, tempat latihan dan perlengkapan.
Termasuk soal suplemen, uang saku atlet dan pelatih, obat-obatan, tunjangan hari raya dan juga menyangkut penjelasan dari KONI Papua terkait atlet yang dikontrak dan atlet Papua yang mana dinilai ada perbedaan pelayanan yang diberikan oleh KONI Papua saat ini.
![](https://www.paraparatv.id/wp-content/uploads/2019/12/demo1.jpeg)
“Ya kehadiran para atlet PON Papua disini karena ada masalah,mereka menyampaikan aspirasi terkait dengan kondisi mereka selama mengikuti Training Centre (TC) PON di Jayapura,”ungkap Ketua DPR Papua, Jhony Banua.
Banua menjelaskan, sebagai perwakilan dari rakyat yang kini duduk di DPR Papua, sehingga siapa saja bisa datang menyampaikan aspirasinya termasuk hal yang dilakukan oleh atlet PON Papua saat ini.
“Semua aspirasi yang mereka sampaikan sudah diterima, yang pasti apa yang mereka sampaikan dengan tulus dengan tujuan baik pula,”terang Banua.
Jhony mengaku, harapan para atlet ini agar mereka supaya mendapatkan pelayanan yang baik dan professional, sehingga pihaknya berharap agar pengurus KONI Papua dan Puslatprov bisa membuka diri menerima koreksi akan hal ini, karena ini merupakan koreksi yang tujuannya baik pula.
![](https://www.paraparatv.id/wp-content/uploads/2019/12/demo3.jpeg)
“Saya sudah menerima aspirasi mereka dan selanjutnya saya akan melakukan rapat dengan pimpinan fraksi untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut menyikapi aksi dari para atlet PON Papua ini,”terang Banua.
Kata Banua, yang jelas pihaknya di DPR Papua akan mengawal hal ini secara baik pula,sehingga apa yang menjadi tuntutan mereka bisa dipenuhi atau terlayani sesuai keinginannya.
“Mungkin kita akan segera mengundang KONI Papua,Puslatprov dan Pengprov Papua untuk kita bahas secara bersama dalam menyelesaikan persoalaan yang dialami oleh atlet ini,”ucap Banua.
Lanjut Banua,ada beberapa aspirasi yang mereka sampaikan yakni terkait dengan trasportasi, suplemen, bonus dan uang saku, serta hal-hal lain yang mana tentu ini semua masalah yang harus diselesaikan secara bersama.
“Kami tahu bahwa anggaran KONI bertambah bahkan dua kali lipat dari PON sebelumnya,sehingga kami berpikir ini harus segera diselesaikan secara baik agar para atlet ini bisa menjalani persiapan pada PON ini dengan fokus,”tambah Banua.(Hans Palen)