Paraparatv.Id | Jayapura | Demi untuk meningkatkan ilmu kepelatihan bagi pelatih, Pemerintah Kabupaten Sarmi kini melakukan pelatihan berlisensi D bagi pelatih-pelatih sepak Bola di Papua.
Pelatihan yang berlangsung di Balai diklat Kabupaten Sarmi tersebut berkerja sama dengan Asprov PSSI Papua dengan dihadiri oleh pelatih-pelatih sepak bola dari berbagai daerah lebih khusus pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) yang ada di Kabupatan Sarmi.
Asisten II Setda Kabupaten Sarmi,Drs. Derek Yapo menyampaikan, pelatihan bagi pelatih sepak bola ini sangat penting sekali.
Selain untuk menambah wawasan ilmu kepelatihan, dari pelatihan ini pula mereka bisa mendapatkan lisensi kepelatihan sebagai mana aturan yang sudah ditetapkan oleh PSSI agar setiap pelatih memiliki lisensi.
“Saya berharap kepada setiap peserta yg ikut kegiatan ini harus benar-benar mencarmati dan mengimplementasi di masing-masing Sekolah Sepak Bola (SSB) yang mereka bina saat ini,”ungkap Yapo.
Yapo berharap pula dari hasil pelatihan lisensi D ini nantinya para pelatih SSB di Kabupaten Sarmi ini bisa mendidik anak asuhnya dengan baik dan benar.
Termasuk bisa mengharumkan Nama Kabupaten Sarmi untuk melahirkan pemain-pemain berbakat.
“Kita bisa lihat seperti, Lukas mandowen, Gunansar Mandowen, Marinus Manewar yang kini bermain di klub-klub profesional,tentu saja mereka ini adalah contoh kalau kita di Kabupaten Sarmi bisa mencetak pemain handal,”ucap Yapo.
Sementara itu, Kepala dinas pemuda dan olaraga,Yacob Wanggai. SE.MM menyampaiakan pelatihan ini di buat, agar kelak setiap pelatih sepak bola khususnya di Sarmi bisa melatih anak didiknya sesuai dgn materi latihan yg berbobot.
“Kami dari dinas berterima kasih kepada, ASPROV. Papua, dan PSSI pusat yg bersedia untuk membantu melkasanakan kegiatan ini, dengan menghadirkan instruktur yang berpengalaman yakni Robby Marunaya dan Sahud Sihombing,”terang Wanggai.
Kata Wanggai, untuk materi pelatihan yang diberikan yakni tentang Filosofi Sepakbola Indonesia (Filanesia).
“Jadi materi yang di berikan untuk Usia pembinaan dasar mulai dari umur 6-12 tahun, materi ini di berikan supaya setiap pelatih, bisa memahami gerakan-gerakan baik taktik, teknik dan sebagainya,”ujarnya.
Sehingga pelatihan ini selain ada materi dasar yang diberikan ada juga praktek langsung di lapangan.
“Paling tidak usai ikut pelatihan ini para pelatih bisa mendapatkan ilmunya serya lisensinya selanjutnya tugas mereka bagaimana mempraktekkan itu didepan pemain, karena pelatih itu ibarat serorang guru dan orang tua bagi anak didik nya,”tutur Wanggai.
Lanjut Wanggai, memang kedepan itu pelatih yang memegang tim harus memiliki lisensi, baik di SSB maupun di club, karena PSSI pusat akan menertibkan semua itu. “Sehingga dengan adanya pelatihan ini para pelatih ini bisa terbantu pula untuk memiliki lisensi kepelatihan,”tutup Wanggai.
Laporan: Owen
Editor: Hans Palen