Paraparatv.Id | Jayapura | Pengprov Perbakin Papua kini tak memasang target muluk-muluk pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 mendatang.
Ketua Umum Pengprov Perbakin Papua, Jhony Banua mengaku kini atletnya sedang dalam masa persiapan dan tengah fokus menjalani program latihan yang diberikan oleh pelatih.
“Kalau saya tak memasang target muluk-muluk,tetapi tetap punya komitmen tetap akan menyumbangkan medali emas di PON XX tahun 2020 mendatang,”ungkap Jhony Banua.
Jhony menyampaikan, memang Perbakin bertekat untuk meraih sebanyak-banyaknya medali di PON 2020 nanti. Tetapi dirinya tak mau mendahuluinya dan serahkan kepada atletnya untuk berjuang penuh serta total di PON 2020 nanti.
“Tetap kita pasang target dua medali emas di PON 2020.Semoga Tuhan merestui rencana kita dan juga diberikan kekuatan bagi para atlet kita untuk berjuang di PON 2020. Mudah-mudahan juga bisa dapat lebih nanti,”ujar Banua.
Pihaknya juga tak memberikan harapan terlalu banyak,pasalnya jika targetnya meleset maka itu akan mempengaruhi peringkat atau analisis yang dibuatkan oleh KONI Papua.
“Ya mending kita pasang minimal supaya lebih gampang,tetapi kalau kita pasang lebih lalau nanti hasilnya kurang dari target,tentu ini malapetaka bagi kita, namun jika dapat lebih maka tentu ini sebuah bonus,”tuturnya.
Sementara itu, Jhony mengaku jika saat ini Perbakin Papua memiliki dua penembak andalan yang mana dijagokan untuk meraih medali emas di PON 2020 mendatang. Bahkan kedua penembaknya tersebut selalu mendapatkan prestasi bagus disejumlah Kejuaraan maupun Kejurnas yang mereka ikuti selama ini.
Terkait persiapan penembaknya, dimana sejak usai PON 2016 Jawa Barat lalu, para penembaknya tetap lanjutan pemusatan latihan dengan didamping pelatih professional yang memang sudah disiapkan oleh pihaknya.
“Nomor andalan kita di 300 meter dan 10 meter, bahkan jika melihat peluangnya ada sekitar 5 nomor yang bisa berpotensi meraih medali nantinya.Itu peluang maksudnya, tetapi yang kita berikan ke KONI adalah 2 medali emas,”tutup Banua. (Hans Palen).
