Paraparatv.id | Waisai | Pengusaha Home Stay lokal Kabupaten Raja Ampat, mengeluhkan ulah nakal dua oknum Turis Asing yang berlaku kurang adil dengan mengalihkan hampir sebagian besar tamu turis, baik dari dalam maupun luar Negeri yang hendak berwisata ke Kabupaten Raja Ampat .
Salah satu Pengelola Homestay di Raja Ampat yang enggan menyebutkan Namanya menyebutkan dua turis Asing yang berinisial TB dan CS ini melakukan langkah kurang terpuji dengan mencuri tamu-tamu yang berkunjung ke Raja ampat dengan cara mengalihkan ke trip mereka sehingga membuat penghasilan merekapun sangat berdampak signifinifikan
“Orang Asing kerja tidak pake ijin legal, dorang dua curi tamu-tamu untuk ikut dorang punya trip bkin rugi masyarakat lokal yang punya Home stay” begitu bunyi keluhan pengusaha Lokal yang enggan namanya di sebutkan.
Ketua Asosiasi Home stay Raja Ampat, Yakob Sauyai saat di konfirmasi mengatakan kejadian ini bukan baru pertama terjadi di Raja Ampat dimana terkadang tamu yang memasuki wilayah Raja Ampat yang melakukan perjalanan wisata mereka berdua ini kadang mengalihkan semuanya ke trip mereka, baik tamu yang akan Diving dan Snorkeling sehingga ini membuat pengusaha lokal terkadang mengeluh khusus Tibo dan Carrie.
“Sampe saat ini kan di kampung yang mereka buka home stay mereka masyarakat tidak tau, karena antara orang yang bersangkutan apa mereka saja yang tau dia punya aktifitas itu yang jadi pertanyaan kira-kira kerja sama mereka itu seperti apa ? “ Ungkap Yakob Sauyai saat di konfirmasi, Sabtu, 18 Oktober 2019 lalu via seluler
Lanjut Yakob Sauyai, dua turis asing yang di duga bermasalah tersebut, Suaminya Tibault Bancilllon berkewargaan negara Prancis dan Istrinya Carrie Skuzesky berkebangsaan Amerika Serikat. Akibat ulah dua orang turis asing tersebut sangat berpengaruh kepada pendapatan Pengusaha Home stay Lokal di kabupaten Raja Ampat
“ Ya sangat berpengaruh karena teman –teman yang punya Dive Center juga kadang lari ke dorang dua “ Red turis asing tersebut , makanya saya bilang ke teman-teman apa bila seperti itu, maka kedepan anak-anak lokal harus siapkan Dive Centernya sebaik mungkin, sehingga kita juga mau bicara seperti apa nanti,“ Ujarnya
Sampai saat ini kata Yakob Sauyai, pihaknya belum mengetahui sejauh mana kontrak dan visa mereka di Raja Ampat, mereka sebelumnya bersama Mayor mengelola Homestay Lumba-lumba Home stay, namun mereka berpindah dan membuka Home stay sendiri dengan Nama Yembuba Home stay sudah sejak lama mereka beroperasi di raja ampat.
Sampai saat menurut keterangan Sauyai mereka telah memiliki dua buah speed boad untuk beroperasi mengakut tamu, sehingga mereka mengaku dengan banyaknya transportasi yang di miliki maka mereka mudah saja unutk mengangkut tamunya ke trip –trip yang di inginkan
“ Ini dapat membuat anak-anak lokal punya aktifitas usaha home stay dan pemandu turis bisa macet, karena sekarang saja terbukti mereka diving dengan dua speed boad itu dengan tamu yang sangat full ” akunya .
Selain mengangkut tamu untuk trip Diving dan Snorkeling, dua turis bersangkutan juga mengakut trip Pianemo. Sebagai Ketua Asosiasi Home stay Raja ampat Yakob Sauyai mengaku selama ini anggotanya telah menyampaikan berbagai keluhan tersebut kepada Organisasi, sehingga pihaknya akan mengecek ke dalam aktifitas kedua oknum tersebut terkat dengan ijin yang selama ini di gunakan mereka apakah di balik ijin-ijin tersebut ada oknum-oknum yang memanfaatkan dan melakukan kerja sama ilegal bersama kedua turis di maksud .
Sementara itu, kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Yusdi Lamateng, belum bisa di konfirmasi terkait kejadian ini. (Nesta)