Paraparatv.id | Sentani | Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual melalui Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Papua telah menerbitkan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) terkait program inovasi Proyek Perubahan (Proper) Internet of Things (IoT) Pertanian Digital (I-PADI) di Kabupaten Jayapura milik peserta PKN Tingkat II Angkatan XXX Tahun 2023 BPSDM Provinsi Papua.
Sehingga program inovasi proper yang telah resmi mendapatkan HKI ini milik Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Papua, Anthonius M. Ayorbaba, yang menghadiri langsung acara launching inovasi proyek perubahan IoT Pertanian Digital (I-Padi) dan sekaligus menyerahkan sertifikat HAKI jenis ciptaan, program komputer dengan judul ciptaan, IoT (Internet of Things) Pertanian Digital (I-PAdi) di Kabupaten Jayapura kepada Gustaf Griapon selaku peserta PKN II Angkatan XXX.
Sertifikat HAKI yang diberikan kepada Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon berlaku selama 50 tahun sejak ciptaan pertama kali dilakukan pengumuman itu pada kegiatan launching, yang berlangsung di Ballroom Suni Garden Lake Hotel, Hawaii, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin, 30 Oktober 2023.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Papua, Anthonius M. Ayorbaba mengatakan, inovasi proyek perubahan IoT (Internet of Things) Pertanian Digital (I-PADI) ini menjadi sesuatu yang membanggakan.
“Hal ini menjadi sesuatu yang membanggakan, karena mungkin dari peserta Diklat PKN II Angkatan XXX Tahun 2023 ini, baru pak Gustaf yang datang ke kantor Kemenkumham dan langsung mendaftarkan hak ciptanya,” imbuh Anthonius M. Ayorbaba.
Lanjutnya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap inovasi yang dilakukan oleh Kepala Dinas Kominfo Gustaf Griapon, selaku peserta PKN Tingkat II Angkatan XXX Tahun 2023 di BPSDM Papua.
“Jadi, pak Gustaf Griapon ini menjadi peserta PKN II yang pertama mendaftarkan Kekayaan Intelektual dari inovasi yang dilakukannya,” ujar Anthonius Ayorbaba.
Untuk itu, ia berharap innovasi ini ke depan harus terus disosialisasikan kepada Masyarakat karena sangat bermanfaat khususnya bagi Petani di Kabupaten Jayapura bahkan Provinsi Papua.
Dikatakannya, Kabupaten Jayapura memiliki potensi yang sangat besar, sehingga tidak boleh tinggal diam dan harus terus berinnovasi memanfaatkan jaringan internet dan digitalisasi yang saat ini merambah dunia khususnya di bidang pertanian.
“Baru-baru ini Menteri Hukum dan HAM RI juga telah menetapkan Tahun 2024 menjadi Tahun Indikasi Geografi dan Kabupaten Jayapura memiliki satu Potensi Unggul, yakni Sagu yang harus segera didaftar Indikasi Geografi,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura yang juga Peserta PKN Tingkat II Angkatan XXX Tahun 2023 BPSDM Papua, Gustaf Griapon mengungkapkan IoT tidak hanya mencakup bidang pertanian saja, tetapi juga mencakup bidang perikanan, peternakan, serta lingkungan hidup.
“Perangkat Daerah (PD) merespon dengan sangat baik kehadiran aplikasi IoT I-PADI. Mereka berharap agar aplikasi ini bisa membantu kerja-kerja di sektor pertanian, perkebunan, ketahanan pangan maupun di perangkat-perangkat daerah lainnya ke depan,” harap Gustaf Griapon.
Selain itu, Gustaf juga mengucapkan terima kasih dan memberi penghargaan kepada Bank Papua, Telkomsel dan PT Air Minum (PDAM) Jayapura atas mendukung kegiatan ini agar dapat terlaksana dengan baik.
Untuk diketahui, tujuan dari IoT (Internet of Things) Pertanian Digital (I-PADI) sendiri mendorong di sektor peningkatan ekonomi pertanian berbasis digital. (Fan)
