Paraparatv.id | Jayapura | Setelah didemo dan di palang pintu maşuk ke Rumah Sakit Ramela milik Pemerintahan Kota Jayapura oleh puluhan tenaga honor selama 2 (dua) hari akhirnya dibuka.
Aksi yang dilakukan itu sangat mengganggu pelayanan, mereka menutup akses UGD Rumah Sakit Ramela. Pedemo mempertanyakan dan menuntut ke pihak Direktur dan Keuangan, Rumah Sakit Ramela terkait dengan pembayaran honor.
Penjabat (Pj) Sekda Kota Jayapura Robby Kepas Awi mengatakan, Pada rapat hari tidak mencari siapa yang puas dan tidak puas, tapi harus menjelaskan tentang aturan, mekanisme dan tata pelayanan.
“Saya sudah mencatat apa yang menjadi tuntutan dari tenaga honorer Rumah Sakit Ramela untuk saya melaporkan kepada Pj Wali Kota Jayapura,”ucap Robby usai mengadakan rapat dengan pihak terkait di Rumah Sakit Ramela, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua. Kamis (30/11).
Lanjut Robby, Untuk perbaikan-perbaikan tata layanan di Rumah Sakit Ramela terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Direktur Rumah Sakit Ramela.
“Kita berharap dukungan dari dokter, perawat serta pegawai ASN dan pegawai honor untuk bagaimana rumah sakit ini bisa berjalan. Saya menghimbau kepada seluruh warga Muara Tami di dua kampung dan dua Kelurahan untuk mari kita sama-sama memberikan dukungan kepada direktur dalam pelayanan Rumah Sakit Ramela, banyak hal yang secara bertahap pemerintah akan benahi, dan tidak bisa langsung kita benahi 100 persen, yang menjadi catatan yaitu mari masuk kantor sesuai dengan kontrak kerja,”ungkap Robby
“Saya berharap pada pertemuan hari ini, tidak lagi ada demo tidak lagi ada palang mari kita sama-sama membantu pemerintah membantu Direktur untuk pelayanan yang lebih baik untuk warga kota Jayapura lebih khusus di distrik muara tami,” Pungkasnya
Sementara itu, Plh Direktur RS Ramela Muara Tami, dr. Melva Desintha Natalia Sirait, mengatakan Inti dari permasalahan adalah terkait honor.
Melva menjelaskan, untuk pembayaran gaji kita bayarkan sesuai dengan rekapan absen ceklok atau Fingerprint dan mereka menanyakan uang yang dipotong oleh Direktur.
“Untuk sisa uang ada dikembalikan ke negara dan selama saya memimpin akan tetap melakukan kedisiplinan bahwa setiap orang dibayar berdasarkan kinerjanya baik ASN maupun tenaga kontrak dan itu sudah ada dalam perjanjian kerjasama, pada saat saya baru masuk menjadi direktur di tempat ini yang sebelumnya belum ada,”ujarnya
“Kebetulan saya akan berkontrak untuk tahun 2023 terkait rekapan satu tahun kinerja honorer yang akan diperpanjang pada tahun depan yaitu akan menjadi dasar saya untuk melanjutkan kontrak tahun 2024 atau tidak,” Ucap dr. Melva
Diketahui Pemalangan dilakukan selama dua hari pada Rabu (29/11) malam dibuka, setelah melakukan koordinasi dengan Kapolres Muara Tami dan didampingi oleh Kadis Kesehatan Kota Jayapura. (VN)