Paraparatv.id | Sentani | Bupati Jayapura Mathius Awoitauw menggelar tatap muka bersama Tokoh Adat Kabupaten Jayapura dalam rangkaian persiapan mengakhiri masa jabatan sebagai Bupati Jayapura.
Acara yang dihadiri seluruh Tokoh Adat dari sembilan Dewan Adat di Kabupaten Jayapura ini berlangsung di Lapangan Apel Kantor Bupati Jayapura Gunung Merah Sentani, Rabu (30/11).
Acara tatap muka sekaligus ramah tamah bersama Tokoh Adat ini sekaligus menjadi ajang ungkapan terima kasih Bupati Mathius kepada seluruh Dewan Adat Suku yang telah bersama-sama memperjuangkan kebangkitan Adat di Bumi Kenambai Umbai.
“Saya sampaikan terima kasih dan apreasiasi untuk kebangkitan adat yang mereka nyatakan di tahun 2013 lalu, karena dari pernyataan itulah kita banyak mendapat inspirasi, bagaimana kita membangun regulasi-regulasi di daerah ini, saya pikir ini karya-karya besar selama berlangsung tahun ini,” ungkap Bupati Mathius kepada wartawan.
Ditegaskan, kebangkitan masyarakat adat ditandai dengan pemetaan-pemetaan wilayah adat, kampung-kampung adat, hutan adat sehingga nama Kabupaten Jayapura terangkat.
Termasuk dalam pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) yang sukses berlangsung di Kabupaten Jayapura.
“Jadi pada acara hari ini saya selaku kepala daerah mengucapkan terima kasih, apresiasi untuk kebersamaan, untuk itu, dan sekaligus mohon maaf jika ada yang kurang, ada yang belum sempat kita tuntaskan, karena pekerjaan ini terlalu besar,” ungkap Bupati Mathius, Rabu (30/11) siang.
Sehingga, kata Bupati, perlu waktu kita rampungkan semua untuk bisa lebih baik, sekaligus juga ke depan bisa memilih pemimpin di Kabupaten Jayapura yang bisa melanjutkan perjuangan ini.
“Pertemuan hari juga atas permintaan mereka para tokoh Adat melalui Ketua DAS Sentani, Daniel Toto, supaya mereka mendapat penjelasan tentang kelanjutan masyarakat adat ke depan,” ujarnya.
Diketahui para pemimpin adat di Kabupaten Jayapura menginginkan Kebangkitan Masyarakat Adat agar bisa terus berjalan.
Sehingga dalam pertemuan ini muncul aspirasi dari para tokoh adat untuk mengawal Bupati Mathius bisa meneruskan kepemimpinan di level yang lebih tinggi.
“Yah, itu aspirasi masyarakat, kalau masyarakat menghendaki kita maju terus,” tegas Bupati Mathius mengakhiri wawancaranya. (RZR)