Paraparatv.id | Jayapura | Pihaknya menargetkan pelunasan uang studi bagi penerima beasiswa luar negeri akan rampung di akir maret 2022, namu pihanya belum mendapat respon dari pemerintah pusat terkait usulan dana untuk biaya pendidikan bagi putra/putri papua yang melakukan studi di Universitas di Luar negeri.
“Kita targetnya kemarin sampai dengan tanggal 31 Maret 2022, tapi ternyata uang yang kita harapkan untuk bisa menyelesaikan pembayaran itu yang bersumber dari dana otsus itu sampai hari ini belum ditransfer dari Jakarta,” ujar Asisten II Setda Provinsi Papua, Muhammad Musaad. Selasa, (13/4)
Musaad menambahkan Dana tersebut seharusnya ditransfer antara bulan februari dan maret tetapi ini sudah bulan april namun uang tersebut belum ditransfer.
“rekomendasi sudah dikirim beberapa minggu lalu tetapi sampai hari ini kementrian keuangan belum mengirimkan atau belum mentransfer uang otsus tahap pertama alasannya bahwa belum dibuat aturannya, aturannya dalam bentuk peraturan menteri keuangan,” tambahnya.
“pemerintah daerah sayangkan, ketika undang undang otonomi khusus (Otsus) itu dibuat dalam jangka waktu tiga bulan itu kita bisa menyelesaikan dua Peraturan Pemerintah (PP), sekarang sudah sejak PP itu ditetapkan dari oktober sampai saat ini sudah cukup lama jadi ini akan berefek kepada studi yang dilakukan,”terangnya.
Musaad mengungkapkan terkait keterlambatan pembayaran dana studi bagi mahasiswa papua penerima beasiswa di Luar negeri, akan menyurati untuk perpanjang waktu pembayaran bagi putra putri papua yang mengikuti studi di luar negeri
“Kita mintakan kepada kementerian keuangan untuk bisa segera mencairkan dana otsus, sehingga kita bisa menyelesaikan pembayaran beasiswa termasuk juga biaya pendidikan bagi mahasiswa kita yang belajar di luar negeri”, terangnya.
“Mohon doa orang tua mudah mudahan ini segera bisa terselesaikan tapi yang terpenting kami harap supaya kementrian keuangan segera bisa mentrasfer dana otsus tahap pertama sehingga kita bisa segera salurkan untuk adik adik kita sesuai dengan kebutuhan dimasing masing Negara”, Tutupnya (SIL/JT)
