Paraparatv.id | Jayapura | Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jayapura berbenah menjadi perangkat daerah yang membantu kepala daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan urusan pemerintaha Dinas yang menjadi kewenangan daerah.
Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 16 tahun 2020 tentang pedoman nomenklatur dinas pemadam kebakaran dan penyelematan provinsi dan kabupaten/kota.
Ketentuan umum yang dimaksud yaitu Dinas Damkar dan Penyelamatan adalah perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan kebakaran.
Dengan berpedoman terhadap permendagri tersebut, sejak 2021, Damkar Kota Jayapura telah mendorong pengesahan regulasi pada persidangan program legislasi daerah (prolegda).
“Maka berdasarkan regulasi permendagri nomor 16 tahun 2020 itu sudah harus dibentuk menjadi dinas. Ini kami upayakan untuk pembahasan itu dan dewan (DPRD), Puji Tuhan, kami punya perda untuk menjadi dinas ini sudah masuk dalam program legislasi daerah. Sehingga tahun ini (2022) kami dorong masuk dalam mekanisme persidangan dewan, dewan menyetujui, ketuk palu dan kami siap.” Jelas Vera Kirana selaku Kabid Damkar dan Penyelamatan Kota Jayapura. Selasa, 1/3/2022.
Pada momen HUT 103 Damkar RI tahun 2022, Vera menyatakan bahwa dari sisi sumber daya aparatur Damkar dan Penyelamatan Kota Jayapura mengungguli kabupaten lainnya di provinsi Papua. Dari sisi sarana dan prasarana pun diungkapkannya walau minim fasilitas namun hal itu tidak membatasi kelebihan yang ada seperti kapasitas SDM yang handal.
Vera yang telah 4 tahun menjalani masa tugas di Damkar Kota Jayapura ini berkeinginan memperluas pos sektor Damkar di Kota Jayapura, tepatnya di Distrik Muara Tami.
Distrik terjauh dari pusat pemerintahan kota itu dinilai Vera adalah teras rumah yang berdekatan dengan perbatasan negara. Dia berharap adanya atensi pemerintah tingkat provinsi dan kota untuk turut memperhatikan perluasan pos sektor. Dengan adanya pos Damkar sektor Muara Tami diharapkan dapat memperpendek jarak dalam upaya penyelamatan bila terjadi musibah di wilayah tersebut.
“Itu merupakan halaman utama, teras utama dari muka rumah kita, maka bagaimana kita mengawal teras rumah kita ini dengan sistem proteksi kebakaran yang terjamin.” Pesannya seraya mengingatkan peristiwa kebakaran yang terjadi di pasar perbatasan RI-PNG tahun 2018 silam.
Vera menandaskan meski kerap diterpa cercaan dan perlakuan kurang baik oleh publik, pihaknya berkomitmen melayani warga yang terdampak musibah kebakaran dapat teratasi secara profesional;
“dapat kami sampaikan bahwa kami hanya punya jiwa yang terbungkus dalam pengabdian kami. Jadi kami tidak pernah melihat status sosial orang yang kami tolong, siapa dia, apa agamanya, tapi yang kami tahu, kami datang melakukan misi kemanusiaan sekalipun terkadang kami harus dicerca, mendapat perlakuan dengan kasar. Namun Puji Tuhan, kami juga menyadari sepanjang niat kami baik pasti Tuhan menjaga.” Pungkasnya. (AY/JT)
