Paraparatv.id | Jayapura | Langkah mencegah risiko stunting di seluruh pelosok daerah Papua, BKKBN Provinsi Papua mengutus tim pendamping keluarga. Tim yang memiliki komposisi tenaga bidan, tenaga kesehatan, dan kader PKK itu berjumlah 17.469 orang.
Drs. Nerius Auparay, M.Si mengatakan BKKBN Papua membentuk tim pendamping keluarga sebagai salah satu langkah mencegah risiko stunting bagi warga yang belum menerima penanganan mengenai stunting secara langsung dari pemerintah daerah.
“Kami di BKKBN juga punya tim pendamping keluarga, kami sudah lakukan pelatihan (training) yang ada di semua kampung atau desa-desa yang ada di Provinsi Papua. Jumlahnya kurang lebih 17.469 tenaga.” Kata Kepala BKKBN Papua, Drs. Nerius Auparay, M.Si saat diwawancara awak media di Kotaraja. Rabu (16/3/2022).
Nerius Auparay menjelaskan, tenaga yang terlibat dalam tim pendamping keluarga telah menerima pelatihan sejak bulan November hingga Desember tahun lalu. Dengan merekrut sumber daya manusia (SDM) lokal setempat.
“Mereka (tim) itu direkrut dari kampung-kampung yang bersangkutan, tidak dibawa (rekrut) dari daerah yang lain. Jadi di sana ada tenaga bidan, ada tenaga kader PKK, ada tenaga kader kesehatan. Mereka inilah mendampingi keluarga-keluarga yang berisiko stunting.” Terangnya.
Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 72 tahun 2021, BKKBN Provinsi Papua terus berupaya menurunkan angka stunting dengan membentuk satuan tugas, tim pendamping, maupun melibatkan peran lintas lembaga dalam bentuk kesepahaman kerja di seluruh kabupaten/kota di Papua. (AY/JT)