Paraparatv.id | Jayapura | Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Provinsi Papua untuk memberikan penghormatan jasa kepahlawanan Almarhum Gabriella Meilani dengan mengeluarkan SK dan dedikasi Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Pemerintah Provinsi Papua.
Hal ini ditegaskan Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ikatan Toraja (IKT) Provinsi Papua, Sarce Sorreng. Pihaknya mengaku almarhumah berstatus honorer tenaga kesehatan berdomisili di Jayapura, lantaran mendapat panggilan tugas untuk mengobati saudara-saudara dipelosok, almarhumah pun siap menjalankannya hingga nyawanya pun dikorbankan.
“Gabriella Meilani yang statusnya sebagai tenaga honorer, yang tidak pernah menerima gelar. Ini baru dari Deputi tetapi dari Provinsi Papua belum ada khususnya Dinas Kesehatan tindakan apa yang dilakukan, untuk saudara kami, anak kami Almarhumah Gabriella Meilani,” kata Sarce, Sabtu (12/2/2022).
Pihaknya berharap kepada Kepala Daerah di Provinsi Papua Bapak Gubernur Lukas Enembe, khususnya Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua yang membawahi seluruh dinas kesehatan agar almarhumah Gabriella Meilani diberikan penghormatan, penghargaan. “Diberikan SK dan diberikan dedikasi Pengangkatan PNS,” kata Sarce.
Sampai saat ini ia dan keluarga besar almarhumah menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME) untuk membuka hati Gubernur Papua Lukas Enembe dan Kepala Dinas Kesehatan Papua, Dr. Robby Kayame untuk mengabulkan apa yang diinginkan keluarga almarhumah.
“Semoga Tuhan membuka hati kepada pemerintah, khususnya Kepala Daerah di Provinsi Papua Bapak Gubernur dan juga Bapak Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua agar benar benar memperhatikan tenaga kesehatan kita yang ada di Tanah Papua, khususnya korban kekerasan,” ujarnya.
Marthina Rinding orang tua dari Almarhumah Nakes Gabriella Meilani, sampai saat ini masih menunggu penghargaan atau wujud apa yang akan diberikan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Papua terhadap kepedulian dari pemerintah, terutama Pemerintah Daerah (Pemda) Pegunungan Bintang yang juga belum memberikan kontribusi penuh sesuai janji-janji mereka.
“Anak kami ini Gugur sebagai pahlawan tetapi komitmen dari perkataan itu tak ada wujudnya smp saat ini. Jadi apa kontribusi mereka untuk anak kami yang diberikan gelar gugur. Sedangkan kata gugur itu tak sembarangan diberikan kepada seseorang dan kemarin langsung dibilang sebagai Pahlawan Kemanusiaan, wujud nyata dari pada kata itu tak ada sampai saat ini. Kami masih menunggu dan menunggu,” kata Marthina Rinding.
Sebelumnya, Perwakilan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyambangi rumah kediaman Almarhumah Suster Gabriella Meilani, Tenaga Kesehatan (Nakes), Sabtu (12/2/2022) yang menjadi korban penyerangan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Senin (13/9/2021).
KemenPPPA telah melakukan koordinasi untuk memastikan adanya perlindungan dan pemenuhan hak korban kekerasan dalam insiden kemanusiaan penyerangan tenaga kesehatan dan guru di Distrik Kiwirok tersebut, dengan memberikan dukungan pendampingan Psikologis serta bantuan materil bagi korban kekerasan di Distrik Kiwirok tersebut. (SIL/ITH)