Example floating
Example floating
Sosial Budaya

Mengangkat Potensi Kerajinan Tangan Budaya Papua

135
×

Mengangkat Potensi Kerajinan Tangan Budaya Papua

Sebarkan artikel ini
Seorang peserta saat mengikuti pelatihan
Example 468x60

Paraparatv.id | Sentani | Mengangkat potensi kerajinan tangan budaya masyarakat Papua melalui pelatihan pengembangan kerajinan tangan berbasis budaya tradisional yang digelar Kementerian Desa (Kemendes) Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) melalui Balai Pelatihan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD), daerah tertinggal dan transmigrasi Jayapura, di Balai Transmigrasi Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (30/7/2021).

Direktur Pengembangan Produk Unggulan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Ir. Leroy Samy Uguy mengatakan pokok inti dari pelatihan pengembangan kerajinan tangan berbasis budaya tradisional ini untuk menggali potensi masyarakat asli papua. 

“Kami hanya memberikan input keahlian-kealihan sehingga hasil kerajinan tangan mereka semakin bagus, keahliannya semakin baik dan hasilnya siap untuk dipasarkan,” kata Leroy.

Ia berharap dengan keahlian yang dimiliki, kedepannya para peserta dapat memiliki pendapatan secara berkelanjutan. Terlebih, lanjutnya, ada event besar di depan mata seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

“Kalau produknya tersedia terus-menerus, pasti akan di cari. Nah, dengan ukiran ornamen dan anyaman seperti noken atau topi tadi, tentunya semakin banyak kesempatan bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan pendapatan,” Kata Leroy. 

Pihaknya juga mengundang pihak Koperasi Papua Timber Jaya untuk melihat secara langsung potensi-potensi dari pelaku seni tersebut. Koperasi ini, kata Leroy akan membantu masyarakat guna memfasilitasi dan mempromosikan hasil karya masyarakat kepada pembeli baik di Papua maupun dari luar Papua bahkan ke luar negeri.

“Jadi kalau nilainya makin bertambah maka masyarakat asli Papua semakin sejahtera dan ini yang kami harapkan,” kata Leroy. 

Leroy menandaskan bahwa pelatihan seperti ini akan terus menerus dilakukan. “Ini baru angkatan pertama, kedepannya masih ada lagi dan tidak hanya tentang kerajinan tangan tapi mungkin beragam lagi,” ujarnya. 

Di tempat yang sama, Ketua Koperasi Timber Jaya, Alexandra Ivona menerangkan bahwa pihaknya hadir dalam pelatihan ini untuk memberikan dukungan dalam hal promosi hasil karya masyarakat kepada para pembeli nasional maupun internasional.

“Kami akan merangkul masyarakat (peserta) untuk menjadi bagian dari koperasi, kedepannya jika ada kegiatan pelatihan ataupun lainnya yang berhubungan dengan kemajuan pertumbuhan ekonomi mereka, bisa dengan mudah kami salurkan,” ujar Alexandra. 

Koperasi Timber Jaya sendiri, kata wanita yang akrab disapa Sandra telah bekerjasama dengan pihak perbankan dan siap memberikan dukungan bantuan kepada masyarakat yang telah terhimpun dalam koperasi. 

“Tapi intinya di sini kami berencana mengekspor ornamen hasil karya mereka (peserta) dapat kami perkenalkan kepada dunia. Supaya orang luar negeri juga tahu di Papua banyak seniman-seniman hebat yang masih perlu sentuhan untuk bersaing dengan dunia industri modern,” dikatakan Sandra. 

Disinggung soal negara yang akan menjadi tujuan ekspor ornament hasil karya masyarakat ini, kata Sandra, pihaknya berencana mengirim ornament dan beberapa hasil karya masyarakat ke Negara New Zealand (Selandia Baru), namun perlu syarat-syarat tertentu agar tembus ke pasar internasional.

“Kami belum pernah mengirim ke luar, tapi kami akan coba selipkan dulu hasil karya ini, semoga dapat dilirik dan menjadi kemudahan kedepannya untuk dilegalitaskan. Kalau untuk luar Papua atau skala Nasional, kami sudah berjalan dengan beberapa vendor ke Jawa,” tutupnya. 

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari itu dimulai sejak Rabu (27/7/2021) hingga Jumat (30/7/2021) diikuti oleh 30 pengerajin yang berasal dari Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. 

Pelatihan ini secara resmi ditutup oleh Kepala Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, daerah tertinggal dan transmigrasi Jayapura, Angling Kusumoputro, SH. MH. Juga secara langsung disaksikan Direktur Pengembangan Produk Unggulan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Ir. Leroy Samy Uguy. (A/ITH)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!