Paraparatv.id | Jayapura | Umat muslim di Kota Jayapura, Papua jangan mudah terhasut ataupun terprovokasi hal-hal yang dapat memecah belah toleransi umat beragama jelang bulan suci Ramadan 1442 Hijriah/2021 Masehi. Hal ini dikatakan Tokoh Intelektual Papua, Wali Wonda disela-sela aktifitasnya.
“Sebagai tokoh pemuda di Papua, khususnya di Kota Jayapura, saya bangga dan salut atas tingkat toleransi umat beragama di kota ini dan mari kita sama-sama menjaganya,” kata Wali, Selasa (6/4/2021).
Ia pun meminta ke pemuda-pemudi muslim di sekitaran ibukota provinsi Papua, agar senantiasa menjaga iman dan ketaqwaan kepada Tuhan dan juga tak mudah di doktrin hal-hal negatif dari orang yang tak bertanggung jawab, seperti yang terjadi bom bunuh diri beberapa waktu lalu di Makassar, Sulawesi Selatan.
“Saya sangat yakin, pemuda pemudi islam di sini (kota jayapura) cerdas dan tak mudah terhasut dari isu-isu negatif yang dapat memecah belah kesatuan antar agama,” ujarnya.
Datangnya bulan suci Ramadan, dimana umat muslim melakukan puasa dan juga tak terlepas dengan meningkatkan ibadah, dirinya mendorong semangat dalam beribadah bagi saudara-saudara muslim di Papua, khususnya Kota Jayapura dan tetap menjaga protokol kesehatan di tengah Pandemi COVID-19.
“Sekali lagi selamat menyambut bulan suci Ramadan bagi umat muslim di Kota Jayapura, semoga ibadahnya nanti tetap lancar dan menjadi berkah buat keluarga. Saya selaku umat Kristen, juga terus berdoa kepada Tuhan agar dalam bulan Ramadan ini, semua diberi kelancaran,” tutupnya.
Pembina Komunitas Muslim Wamena, Hadiman Asso mengaku bahagia menyambut bulan Ramadan yang tinggal beberapa hari lagi. Ia bersama 210 umat muslim di Kampung Mualaf, Angkasapura, Kota Jayapura nantinya tetap laksanakan Tarawih.
“Alhamdulillah, kami di pertemukan kembali di tahun ini dan menyambut bulan suci Ramadan. Di musolah kami, akan lakukan Sholat Tarawih tiap malamnya, dan semuanya tetap ikuti protokol kesehatan, karena masih pandemik COVID-19,” kata Hadi.
Memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kata Hadi, di tahun sebelum adanya pandemik COVID-19, komunitas ini akan bakar batu daging ayam. Namun, hal ini tak menyurutkan semangat mereka untuk menyambut bulan suci Ramadan.
“Memang perbedaannya jauh sekali sebelum adanya wabah COVID-19, akan tetapi kami semua tetap bersyukur, InsyaAllah bisa dipertemukan bulan Ramadan nanti,” ujarnya.
Beberapa hari lagi umat Islam di Indonesia, khususnya Kota Jayapura, Papua menyambut datangnya Ramadhan 1442 Hijriah atau 2021. Untuk penentuan awal Ramadan di Indonesia, nantinya melalui sidang isbat yang akan dilaksanakan pada 12 April, dimana musyawarah dilakukan Kementerian Agama bersama ormas Islam serta pakar di bidang falak, astronomi dan instansi terkait, membahas permulaan bulan Ramadhan. (ITH)