Paraparatv.id | Kota Jayapura | Maraknya suara yang mengatasnamakan rakyat Papua untuk menolak Undang-Undang Otonomi Khusus Tahun 2001 yang memandang kegagalan otsus bagi kesejahteraan rakyat Papua.
Namun hal tersebut di sentil oleh Thaha Alhamid seorang aktivis dan tokoh Papua yang juga menjabat sekretaris Jenderal Presidium Papua.
“Sekarang ini memang dimana-mana lagu yang merdu itu tolak, lagu yang merdu itu otsus tolak, Kepres tolak, baru ketong mo trima apa?, Tolak Otsus Kalo begitu mestinya tolak uang otsus,” kata Thaha, dihadapan forum rapat kordinasi dengar pendapat MRP di Tanah Tabi dan Kota Jayapura serta menyikapi kambtibmas di kota Jayapura yang berlangsung di halaman parkir kantor Wali Kota Jayapura, Jumat, 13 November 2020.
Dirinya juga menanyakan daerah yang menggunakan dana otsus terbanyak sebaiknya memberikan penjelasan tentang keberhasilan pembangunan dengan menggunakan dana otsus.
“Uang otsus diterima, lalu siapa yang paling banyak gunakan uang otsus,” tanya Thaha.
Thaha juga meminta Wali Kota Jayapura untuk tidak terpengaruh dengan aksi penolakan otsus yang marak di nyanyikan oleh warga.
“Saya harap orang datang bicara tolak otsus, referendum, pak Wali Kota tidak usah bergeming,”ucap Thaha.
Otsus diberikan untuk provinsi paling timur Indonesia sebagai jawaban dan solusi dari aspirasi rakyat Papua yang menuntut referendum 20 tahun silam. Otsus diberikan bagi tanah Papua, untuk kesejahteraan bagian rakyat Papua seutuhnya dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Redaksi)