Example floating
Example floating
BERITA

Proyek Air Baku, Di Kawatirkan Mengancam Eksistensi Masyarakat Adat Sentani

98
×

Proyek Air Baku, Di Kawatirkan Mengancam Eksistensi Masyarakat Adat Sentani

Sebarkan artikel ini
Pembangunan Proyek Air Baku yang di bangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua di Danau Sentani
Example 468x60

Paraparatv.id | Jayapura | Proyek Air Baku yang di bangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua di Danau Sentani di Kawatirkan akan mengancam Eksistensi masyarakat, yakni turunnya debit Air dan ancaman kekeringan di kemudian hari.

Tokoh adat Sentani dan juga Port Numbay, Rudy Mebri meyakini, apa yang di lakukan oleh pemerintah dengan pembangunan Air baku di danau sentani tepatnya di Kelurahan waena Kota Jayapura yang berbatasan dengan Kabupaten Jayapura itu, sangat positif bagi pembanunan daerah apalagi menuju Ivent Nasional PON 2021 mendatang, tetapi seharusnya pembangunan Air baku yang di duga akan menyedot 3000 liter air Danau per hari.

Dikatakan Rudi, proyek itu seharusnya melibatkan Masyarakat adat  baik Tokoh Pemuda, Ondofolo, Lembaga-lembagai Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan, serta akademisi untuk mengkaji proyek ini dari segi dampak lingkungan

“Dari sisi masyarakat adat saya melihat kami yang punya keterbatasan di bidang mau air pun, sumber-sumbe dari mana yang masuk ke danau, sebernya ada langkah awal yang harus di lakukan kajian bersama sebetulnya dari balai sungai, PU atau instansi mana yang melaksanakan tugas di kawasan danau sentani, karena itu akan berdampak luas terhadap komunitas masyarakat adat yang hidup di atas danau,“ Bebernya saat di mintai tanggapan, Senin,19 Oktober 2020.

Danau Sentani memberikan fungsi manfaat cukup besar terhadap eksistensi  rutinitas siklus budaya dan tradisi masyarakat adat di Sentani, sehingga dari segi kulturu Rudy Memberi yang juga tokoh masyarakat adat sentani menilai  proyek pembangunan air baku di waena Distrik Heram Kota Jayapura tersebut sangat melecehkan masyarakat adat sentani

“ Dari sisi kulture masyarakat adat sentani bagi saya sangat melecehkan dan merugikan bagi kami orang sentani, kalau kapasitas air atau sedotan air dari danau setiap hari di ambil dan ditampung dalam penambungannya dari sekian jarak yang di tempuh dari lokasi air baku itu, itu sangat merugikan masyarakat adat di kemudian hari dalam pengembangan khusus transfer budaya dari orang tua kepada anak, kepada cucu untuk kehidupan berkesiambungan bagi khusus orang sentani,“ tambahnya

Rudi Mebri mengkawatirkan jika aktifitas penyedotan air baku ini tetap berlanjut usai moment PON 2021 nanti, maka sudah pasti kebanggaan orang sentani lambat laun  akan habis atau musnah. Dirinya bahkan menyayangkan kepada pihak-pihak yang terlibat proyek tersebut, yang tidak melibatkan masyarakat adat  untuk melakukan sosialisasi dini  tentang latar belakang tujuan pembangunan proyek tersebut

”Masyarakat kita ini kan semua awam dengan pembangunan yang di laksanakan itu, tujuannya benar tetapi mekanisme prosedurnya seperti apa .harus di jelaskan dari segi undang-undang seperti apa sehingga masyarakat juga paham,” Imbuhnya.

Penedotan Air yang di lakukan di danau sentani ini kata Politisi Nasdem tersebut, harus seimbang dengan dengan mengecek kembali Imtek-imtek atau sumber air yang ada di perbukitan sepanjang danau sentani  mulai dari Cikloop dan pegunungan terdekat.  Sehingga bisa diketahui berapa jumlah kubik sumber air yang masuk ke danau sentani

“Kalau sedot harus juga ada anak-anai sungai yang mengalirkan air ke danau, kalau memang di dalam danau itu ada sumber mata air secara alami  harus di jelaskan sehingga tidak menimbulkan persoalan barus di Masyarakat adat dan generasi mendatang,“ tandasnya.

Penyedotan Air Baku di Danau Sentani jika benar yang di katakan setiap harinya di ambil dengan jumlah yang besar, maka tinggal di kalikan perhari dan pertahun berapa kubik air yang terambil, sudah jelas  ancaman kekeringan danau sentani cuku besar di depan mata.

Di kutib dari MANGABY.co.id  Berdasarkan data laporan Gerakan Penyelamatan Danau Sentani, Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (2014), luas Daerah Tangkapan Air (DTA) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sentani semakin hari semakin berkurang. Lahan kritis di DAS Sentani adalah 14.847 hektar atau 19,04 persen dari luas total DAS Sentani sekitar 77.967 hektar.

Diperkirakan dari sekitar 35 sungai yang mengelilingi Cagar Alam Cyclops, -26 sungai bermuara ke Danau Sentani, 9 ke Samudera Pasifik, saat ini terdapat 11-13 sungai yang telah kering.

Salah satunya adalah Kamp Wolker, sungai yang dianggap salah satu sungai terbesar yang saat ini kondisinya memprihatinkan. Ketika musim kemarau aliran sungai ini kering, sebaliknya ketika musim penghujan terjadi banjir, erosi dan terlihat kotor.

“Padahal 15 tahun lalu ketika hutan-hutan di sekitar Cyclops masih utuh, sungai Kamp Wolker masih cenderung baik. Saya sering ajak anak-anak saya berenang di sungai ini,” ungkap Daawia Suhartawan, dosen Universitas Cendrawasih, yang juga warga kota menjelaskan.

Pengurangan DTA ini disebabkan karena banyaknya penduduk lokal maupun pendatang yang merubah fungsi kawasan Cagar Alam Cyclops menjadi area pertanian dan pemukiman penduduk. Juga karena telah terjadi penebangan pohon dan penambangan galian C, serta peningkatan populasi penduduk.

Bertambahnya lahan kritis sangat berpengaruh terhadap Danau Sentani. Dalam kondisi DAS seperti ini, maka sedimen yang masuk ke dalam danau semakin besar, air larian permukaan (run off) tinggi, serta banjir akan segera terjadi pada saat curah hujan cukup tinggi. Selain itu pada musim kemarau beberapa sungai yang dulu mengalir sepanjang tahun sekarang menjadi kering.

Sebelunya Direktur Utama PDAM Jayapura Entis Sutisna mengatakan, targat sebanyak 250 perdetik yang akan di hasilkan dari suplay air baku yang di sedikan oleh pengelolaan air baku yang terletak di wilayah Danau sentani tepatnya di Batas Kota Waena distrik Heram Kota Jayapura . saat ini kata direktur PDAM Entis Sutisna saat ini pembangunan Sarana Air Baku di Batas Kota distrik Heram baru selesai tahap 1 dimana air baku sudah dapat di tarik dari danau sentani  ke Reserfoar di wilayah Jalan Alternatif Perumnas tiga sekitar 300 kubik air. ** ( Nees Makuba)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *