Example floating
Example floating
BERITAKesehatan

Delapan Sopir Angkot Kabupaten Jayapura Reaktif Setelah Jalani Rapid Tes

69
×

Delapan Sopir Angkot Kabupaten Jayapura Reaktif Setelah Jalani Rapid Tes

Sebarkan artikel ini
Para sopir angkutan kota (Angkot) atau taksi ketika menjalani rapid test di Lapangan Upacara Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (13/5/2020)
Example 468x60

Laporan : Irfan

Paraparatv.id | Sentani | Sebanyak 343 sopir Angkot dari 15 trayek di kabupaten Jayapura jalani rapid tes, rabu 13 Mei 2020, delapan sopir angkot dinyatakan reaktif dan melanjutkan tes swab untuk mengetahui secara pasti terinfeksi covid 19 atau tidak.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Jayapura, dr. Khairul Lie, S.KM, M.Kes, mengatakan hasil tes cepat Rapid Diagnostic Test (RDT) pada hari ini menunjukkan delapan orang sopir reaktif. Mereka harus melakukan swab tenggorokan untuk uji polimerase chain reaction (PCR).

“Tadi (kemairn pagi) untuk tahap awal ini sebanyak 343 sopir angkot (taksi) yang sudah kita periksa dan hasilnya ada delapan orang yang dinyatakan reaktif dengan pemeriksaan rapid test,” kata Khairul Lie yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura kepada media online ini,

Terkait hal itu, pihaknya belum memastikan dari trayek mana saja delapan sopir angkot yang dinyatakan reaktif setelah dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat rapid test tersebut.

“Kita belum bisa memastikan mereka dari trayek mana, karena pemeriksaan kita tadi dilakukan secara acak,” ujarnya.

Lanjut Khairul Lie menjelaskan, dari delapan sopir angkot yang sudah dinyatakan reaktif dari hasil pemeriksaan rapid test ini selanjutnya akan dipastikan melalui pemeriksaan swab tenggorokan atau PCR.

“Kita akan lakukan pengawasan dan tentunya kepastian dapat diperoleh dari hasil pemeriksaan PCR. Kemudian kita akan mengambil sampel swab tenggorokan dari yang bersangkutan untuk bisa memastikan apakah yang bersangkutan ini terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak,” ujarnya.

Untuk itu, Khairul menuturkan, ketika seseorang dinyatakan reaktif saat menjalani pemeriksaan rapid test itu belum dapat dipastikan bahwa yang bersangkutan sudah dinyatakan positif Coronavirus. Karena hal itu baru bisa dibuktikan setelah dilakukan pemeriksaan swab tenggorokan atau PCR. ***

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *