Paraparatv.id | Sentani | Bupati Jayapura, Matius Awoitauw mengatakan usia ke-64 tahun, Kampung Yoka harus mempersiapkan diri menjadi mercusuar Peradaban Generasi Muda papua di masa yang akan datang .
Hal itu di sampaikan, Bupati Matius Waoitauw saat menyampaikan samburan pada acara perayaan Hari ulang tahun Kampung Hebaebulu Yoka yang ke-64 tahun 2019, yang berlangsung di halaman Obhe Ondofolo Kampung Yoka, Kamis, 2 Januari 2020 .

Matius,
mengatakan peradaban Tanah Papua semuanya, berawal dari kampung Yoka sebagai
kampung di wilayah pesisir Sentani, yang menjadi pusat peradaban Agama,
Pendidikan dan Pemerintahan berawal dari
Yoka tidak heran sending pertama keturunan roh kudus pada masa sending Belanda
yang sering di lakukan di kampung Yoka.
” Acara-acara keturunan rohol kudus itu seluruh Sentani selalu di adakan di sini di yoka, jadi itu suasana yang luar biasa, saya menyaksikan saat-saat itu,“ ujarnya pada perayaan Hut Kampung Yoka ke-64 tahun 2020 di Yoka
Dirinya menegaskan Bahwa Yoka menjadi salah satu mercusuar untuk mempersiapakan peradaban–peradaban generasi muda Tanah Papua kedepan sehingga membandingkan Yoka hari ini menjadi bahan evaluasi yang penting bahwa Yoka harus kembali kepada sejarah, dan membangun kedepan melihat kejayaann itu, sehingga di tekankan bahwa generasi muda baik SD, SMP, atau di sekolah minggu baik guru-guru maupun pengasuh tidak boleh di abaikan.
“Masyarakat
Adat, Pemerintah dan Gereja harus memberikan perhatian pada para pengasuh
sekolah minggu, kita harus komitmenkan bahwa hari ini kita tanamkan generasi
muda yang luar biasa punya karakter membangun yang bisa menghargai
persaudaraan,”tuturnya.
Lanjut
Bupati Jayapura jika ada susana atau perbedaan-perbedaan di dalam kampung yoka,
bukanlah sesuatu yang berat karena mereka satu keluarga, oleh karena itu
pemahaman-pemahaman seperti ini harus di tanamkan kepada generasi muda bahwa
tidak boleh ada perpecahan jangan ada perasaan-perasaan yang menciptakan
konflik karena menurutnya ini adalah keluarga bersalah dari moyang yang sama di
tanamkan pada generasi mudah bahwa perbedaan ini tidak ada, sehingga dirinya
menegaskan kepada Meangge fafa yang melaksanakan acara tahun ini ini sebagai satu kekuatan besar, anak-anak
yang punya mama dari yoka akan menjadi
kekuatan dengan semangat seorang ibu mereka bisa membaur menjadi satu siapapun
dia supaya menjadi kekuatan untuk membangun.
Sementara Kepala Kampung Yoka, Antonius Mebri mengapresiasi panitia, dan mengucapkan terimakasih banyak atas dukungan masyarakat atas capaian-capaian yang di lakukan selama ini sehingga dirinya meminta masyarakat di usia kampung yoka ke-64 tahun harus lebih pro aktif mengikuti perkembangan jaman di era digitalisasi saat ini.
“Terima
kasih banyak kami dari pemerintah Kampung
atas dukungan masyarakat
masyarakat kita bukan di tinggal di
zaman batu lagi, sehingga kita saman Digital sekarang. Segala yang kita buat
itu ikuti peradaban, perilaku yang tidak
baik harus di tinggalkan untuk mendukunga capaian pembangunan yang di lakukan
saat ini,”tuturnya.
Antonius Mebri menegaskan apa yang telah di wariskan orang tua pendahulu harus di kembangkan sebagai generasi emas yang hiudp di jaman ini,
“kita ini
generasi emas anak-anak yang punya pemikiran harus lebih maju, “ ucapnya.
Mewakili Ondofolo Kampung Hebaebhulu Yoka, Yules Olua meminta sumbangsi pengetahuan yang luar biasa dari generasi saat ini di usia ke 64 tahun, di sumbangkan untuk membangun Kampung Yoka ke depan, sehingga dirinya mengakui waktu terus berputar masa mereka akan segera selesai jika mereka pergi maka generasi yang berikut ini sebagai pengganti.
“Pengetahuan yang luar biasa seperti ini mari sumbangkan untuk bangun Kampung ini, waktu telah berganti dan kami telah memasuki usia sebagai orang tua ketika kami pergi kamulah penerus dari kampung ini untuk itu saya mengajak anak-anak muda bangun Kampung ini, “katanya.
Lanjutnya pihak Adat kami juga ingin sampaikan bahwa kita saling bekerjasama dengan sehati membangun jiwa masyarakat ini.**(Nees/Sul)