Peluncuran program ini berpusat di lingkungan TK, SD, dan SMP milik Yayasan Permata Intim Papua di Kota Sentani. Pemilihan lokasi sekolah menegaskan fokus program pada generasi muda, dengan harapan dapat memberikan dampak langsung pada tumbuh kembang anak-anak.
Asisten II Setda Kabupaten Jayapura, Abdurahman Basri, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas kolaborasi yang terwujud ini. Ia menegaskan, Program Makan Bergizi Gratis adalah wujud nyata komitmen pemerintah untuk memastikan setiap anak di Kabupaten Jayapura mendapatkan asupan gizi yang cukup.
“Terima kasih atas semua dukungan dan kami menyampaikan apresiasi. Kami berharap ke depan kita dapat terus berkoordinasi agar pelaksanaan ini dapat terus berjalan,” ujar Abdurahman Basri. Menurutnya, gizi merupakan fondasi krusial bagi pengembangan potensi diri dan masa depan yang cerah.
Libatkan 2.081 Siswa di 16 Sekolah
Senada dengan pernyataan tersebut, Ketua Yayasan Colo Sagu Nusantara, Michael John Yarisetouw, menjelaskan bahwa program ini ke depannya akan menitikberatkan pada pendistribusian makanan bergizi seimbang yang diolah dari bahan pangan lokal.
“Kami dari Yayasan Colo Sagu Nusantara, sesuai namanya, berharap ke depan kita akan membangun kerja sama dengan BGN (Badan Gizi Nasional, asumsi) agar dalam menunya ada pangan lokal juga. Itu harapan dari kami, namun saat ini sesuai menu dan aturan dari BGN, itulah yang kami turuti,” ungkap Michael. Ia menambahkan, program MBG yang ditangani pihaknya melayani 2.081 siswa dari 16 sekolah yang ada di Kabupaten Jayapura.
Bantah Isu Miring Kualitas Gizi
Ketua Yayasan Permata Intim Papua, Pdt. Yeferson Seo, menyambut baik program ini. Ia menegaskan bahwa pemenuhan gizi kepada peserta didik merupakan hal yang krusial dan memerlukan kolaborasi banyak pihak untuk mendukungnya.
Pdt. Yeferson Seo juga menanggapi isu-isu di luar Papua yang menyebutkan banyak makanan yang disajikan tidak memiliki gizi cukup bagi anak. Ia membantah keras hal tersebut. “Isu seperti itu tidak perlu dibawa ke kegiatan seperti ini. Mungkin saya himbau kepada semua pihak untuk datang dan cicipi makanan yang telah disajikan untuk membuktikan bahwa isu itu benar atau tidak, sehingga isu-isu yang tidak membangun itu mengorbankan anak-anak kita,” tegas Pdt. Yeferson Seo.
Diharapkan, inisiatif ini akan berkontribusi signifikan dalam menekan angka stunting, meningkatkan imunitas, dan mendorong pencapaian akademik anak-anak di Kabupaten Jayapura. Program ini menandai langkah konkret dalam upaya bersama membangun fondasi kesehatan dan pendidikan yang lebih kuat bagi masyarakat Papua. (arie)