Paraparatv.id | Keerom | Pesparawi Pentas Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Ke XIV Se -Tanah Papua yang dilaksanakan pada tanggal 02-08 Desember 2024 di kabupaten Keerom.
Pesparawi ke XIV tahun 2024 mengangkat tema Suarakan Damai di Batas Timur Negeri untuk Indonesia
Puluhan stan pameran dari berbagai jenis jualan berjejer rapi mengelilingi lapangan Bola Arso Swakarsa, Keerom Papua, dari kejauhan tampak berbagai macam jenis jualan seperti Pernak Pernik hiasana seperti gelang tangan, kalung dari kulit kerrang, makhota kepala dari bulu ayam, meja pinang yang terususun tapi oleh mama-mama papua baik yang dari wilayah Arso dan dari kota jayapura. Namun, kondisi dilapangan sangat berbeda sebab banyak keluhan dari setiap pedangan yang berjualan sejak tanggal 2 sampai tanggal 6 desember 2024 ini.
Selviana Romsumbre salah satu penjual asesoris Papua yang menjual kalung yang terbuat dari bahan alam, makota kepala yang terbuat dari bulu ayam dan bulu kasuari mengungkapkan kekecewaannya selama seminggu berjualan di Pasar Rakyat PESPARAWI Keerom. Jumat, 06 Desember 2024
“Saya dari biak tanggal 29 November, saya sampe di keerom tanggal 1 desember untuk berjualan, tapi yang saya lihat tidak sama dengan yang saya bayangkan sejak awal, bahwa nanti banyak orang di pasar rakyat” ungkap Selvi saat mengatur barang jualannya.
Mama Selvi Menambahkan lagi, sampai hari ini tanggal 6 desember sejak saya membuka stan jualan, sangat- sangat sepi dengan pembeli.
Kami rugi sekali jika kondisi kaya begini, dan ini sudah hari terakhir kami berjualan. Tidak ada pemasukan untuk kami, padahal kami sudah sangat senang bisa hadir disini untuk ikut menyukseskan acara ini,” tutur pedangan asesoris budaya Papua
Menurutnya, Panitia tidak menyiapkan pasar rakyat dengan baik, dan kondisi ini bukan saya saja, sejak hari pertama banyak pedangang makanan yang rugi sebab semua dagangan mereka rusak karna tidak ada pembeli. banyak stan yang di buat di gedung-gedung tempat Lomba, “nah itu juga pengaruh untuk lokasi yang sudah panitia siapkan tidak ada pemberi dari kontingen.
“ kami rugi biaya, rugi waktu dan tenaga, ini memang sangat kami sayangkan kondisi semacam ini,” Tegas Selviana saat di temui media
Hal senada di uangkapkan oleh, Melince Gobay yang berjualan di Pasar rakyat Pesparawi Keerom, sejak tanggal 2 desember 2024 saya Bersama dengan 3 kawan kami sampe keerom untuk membuka jualan dagangan kami.
“Kami datang kesini modal nekat saja, dan ini inisiati dari kami. Kami berharap jualan kami bisa laku terjual, dan pesan kami untuk panitia bisa arahkan pembeli atau arahkan kontingen untuk bisa membeli asesoris yang kami jual,” ungkap Lince dengan penuh harap.
Ungkap Lince kami menjual Noken dari berbagai jenis dan ukuran, silahkan yang ingin membeli bisa merapat ke Lapangan Sepakbola” tutur Lince. (HR)