Example floating
Example floating
BERITAHukum dan Kriminal

Pemerintah 4 Kabupaten Bersama Pemprov Papua Tengah Diminta Segera Bubarkan Pendulang Emas Ilegal di Wakia

302
×

Pemerintah 4 Kabupaten Bersama Pemprov Papua Tengah Diminta Segera Bubarkan Pendulang Emas Ilegal di Wakia

Sebarkan artikel ini
Masyarakat Kampung Mogodagi, Distrik Kapiraya Atas (Foto: Dok Markus).
Example 468x60

Paraparatv.id | Nabire | Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten di empat Kabupaten diwilayah Papua Tengah diminta segera berupaya menutup perusahaan emas ilegal yang masih sedang beroperasi di Kampung Wakia, Distrik Kapiraya, Kabupaten Deiyai, Papua Tengah.

“Kami meminta kepada pemerintah empat kabupaten yaitu Dogiyai, Deiyai, Paniai dan Mimika untuk segera menemui kepala desa Wakia dan membubarkan para pelaku pendulang emas ilegal yang ada di Wakia,”pinta Markus Pekei masyarakat Kapiraya kepada media ini, Selasa (30/7/2024).

Menurutnya, eksistensi perusahaan ilegal tersebut dinilai tidak memiliki ijin usaha dari pemerintah. Bahkan belum meminta ijin kepada pemilik ulayat setempat untuk melaksanakan pendulangan.

“Sehingga alangkah baiknya pemerintah segera menindak tegas kepada pihak yang mengadakan dan mengizinkan pendulangan emas,”harapnya.

Ia menilai jika pemerintah tidak menyelesaikan permasalahan ini, maka diyakini akan tercipta satu masalah yang berpotensi konflik horizontal yang dapat terganggu eksistensi masyarakat Kapiraya dan sekitarnya.

“Untuk itu kami minta kepada pemerintah daerah bekerjasama dengan para kepala suku di Provinsi Papua Tengah untuk buka suara,”katanya.

Untuk itu, ia menegaskan bahwa belum pernah direspon oleh kepala desa setempat terkait alasan mengizinkan operasinya perusahaan emas tersebut. Padahal, pihaknya berkesempatan bertemu dengan kepala desa.

“Kami sudah bertemu dengan kepala desa Wakia namun beliau hanya diam saja. Jadi sekarang kami minta pemerintah yang mengambil alih soal ini,”pintanya.

Dengan adanya masalah tersebut akses transpotasi udara Deiyai-Kapiraya dilaporkan ditutup sementara. Padahal, mayoritas masyarakat Kapiraya bahkan Deiyai sedang menunggu pesawat sejak lama.

“Ada masyarakat Kapiraya yang ke Deiyai melalui jalan darat. Karena pesawat belum bisa ke Kapiraya karena sudah ditutup. Untuk itu, kami minta akses transportasi udara segera buka,”katanya.(Hir)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *