Paraparatv.id | Jayapura | Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat menyebutkan ketersedian beras di gudang bulog saat ini mencapai 18.354 ton. Angka ini di pastikan ketahanannya sampai dengan 7 bulan kedepan.
Kepala Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat, Ahmad Mustari menyampaikan saat ini stok beras yang sedang dalam perjalanan sekitar 14.000 ton, yang di datangkan langsung dari Jawa Timur maupun dari Sulawesi,
” Perkiraannya stok kita itu nanti kita butuhkan lagi dengan jumlah yang cukup Lumayan,” kata Ahmad di Jayapura, Kamis (4/7).
Menurut Ahmad, pihaknya memastikan dengan ketersediaan stok beras yang ada di gudang sangat aman hingga 7 bulan kedepan.
“Stok yang ada saat ini direncanakan untuk penyaluran berasa SPHP, bantuan pangan dan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah itu termasuk TNI-Polri,” ujarnya
Dia mengatakan untuk komuditi beras yang akan di datangkan ini sebagaian ada beras import dan beras dari dalam negeri,yang di suport pemenuhannya dari luar Papua.
” Selain dari Jawa Timur dan Sulawesi Bulog Papua juga melakukan penyerapan dari cabang di Merauke dengan target 9000 ton, yang dapat terpenuhi sampai dengan akhir tahun,” ungkapnya
Sementara itu terkait dengan penyaluran bantuan pangan, Bulog Papua memastikan akan tetap berjalan seperti biasanya.
“Ini kita sudah awal bulan lakukan mudah-mudahan kita tetap menyalurkan karena ini program pemerintah, jadi kita harus mendukung program tersebut karena bantuan pangan, maupun SPHP tetap kita jalankan sesuai dengan stok yang ada,” jelasnya
Ahmad juga mengaku dalam waktu dekat ini, Bulog Papua akan mendatangkan beras dari Vhietnam dan Thailand sekitar 5000 ton di kota Sorong, dan 14.000 ton untuk kota Jayapura.
“Karena jadwalnya masuk di Sorong, mudah-mudahan jika kalau tidak ada halangan dalam waktu dekat juga akan masuk di Jayapura.Mungkin bisa pertengahan bulan ini karena jadwalnya sih, namun kayaknya dalam perjalanan,”ungkap Ahmad
Dia menambahkan dari stok -stok beras yang sementara ada di gudang dan dalam perjalanan, kiranya akan disebar sesuai dengan kebutuhan.
“Artimya dengan adanya kenaikan harga di 1 Juni kemarin ini juga kita minta dengan komudity yang beredar di pasaran dan sangat membantu, kita tentu berterima kasih kepada para pedagang Distributor pedagang yang memasukan beras di wilayah Papua.Sehingga komudity kita tidak mengalamai kelangkaan,” jelasnya.(TS)