Paraparatv.id | Jayapura | Paguyuban Pasundan 1913 di Tanah Papua mengelar pagelaran seni budaya Sunda dan Papua. Pagelaran itu digelar dalam rangka Milangkala atau ulang tahun ke-110 Paguyuban Pasundan 1913, yang berlangsung di Grand Abe Hotel, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Sabtu, (30/9).
Ketua Pengurus Wilayah Paguyuban Pasundan Provinsi Papua, Dr. H. Entis Sutisna, SE., MM Menyampaikan kegiatan tersebut bertujuan ingin memajukan budaya sunda di Papua.
“Kami mendapatkan pendampingan dari Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung dengan menghadirkan 5 mahasiswa selama 4 bulan berada di Jayapura untuk mereka mendampingi dan menjadi pelatih bagi warga Jawa Barat yang ada di Papua,” Ujarnya
Entis menambahkan berlahan mulai ditampilkan selama 4 tahun belakangan ini, Seni sunda seperti jaipongan, calung, angklung, wayang golek, dan gamelan bisa difungsikan kembali hari ini merupakan sebuah bentuk wujud dari keberhasilan anak anak ISBI Bandung yang melaksanakan KKN tematik di Papua.
“Kami berinisiatif untuk mengadakan pagelaran dan sekaligus dikolaborasikan dengan pagelaran seni tari dari sanggar yang dibina oleh PDAM Jayapura dengan sanggar Robongholo di kampung sereh sentani, kami berharap pagelaran ini bisa menampilkan sebuah kesenian yang sudah tentu bisa menjadi khasanah baru bagi warga di Papua bahwa kekayaan seni budaya Jawa Barat juga merupakan kekayaan budaya bangsa kita,”ucap Entis.
Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Prof Dr. H.M Didi Turmudzi, M.Si menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Ketua pengurus Pasundan Papua yang telah membantu, membimbing Paguyuban Pasundan ditanah Papua sehingga warga Jawa Barat yang berada ditanah Papua merasa bahagia.
“ Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Rektor ISBI yang ikut membina seni budaya Paguyuban Pasundan di Jayapura yang kini menghasilkan kader-kader seniman budaya Jawa Barat ,” ucapnya melalui daring saat memberikan sambutan.
Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum menyampaikan bahwa, kolaborasi apa yang diinginkan oleh Paguyuban Pasundan di Tanah Papua akhirnya tercipta.
“Sekitar 4 bulan lalu ketika tiba di Jayapura, Ketua Pasundan Papua berharap agar kesenian Sunda bisa hidup kembali ditanah Papua apalagi peralatannya masih ada termasuk sesepuh juga namun kesenian sunda tidak ada, sekarang sudah mulai terlihat saat pembukaan bagaimana keinginan teman teman warga sunda di Tanah Papua mulai menampilkan seni budaya sunda dan itu dinilai sebagai bentuk kontribusi warga Sunda ditanah Papua,”ujar Retno.
Sementara itu Penjabat Sekda Kota Jayapura, Robby Kepas Awi mengatakan Melihat keberagaman paguyubn paguyuban yang ikut serta dalam pembangunan daerah saat ini sangat penting.”Untuk itu atas nama Pemerintah Kota Jayapura kami mengharapkan paguyuban paguyuban ini menjadi suatu wahana bagi masyarakat luas dalam rangka membantu menunjang kegiatan masyarakat di Kota Jayapura sehingga dapat bersinergis dengan Pemerintah”pungkasnya.(VN)
