Paraparatv.id | Sorong | Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengumumkan peringatan dini terjadinya tsunami di laut Maluku berakhir.
Kepala BMKG Maluku Dwikorita Karnawati menyatakan setelah dilakukan analisis pemodelan tsunami berdasarkan parameter update, laut Maluku tidak menunjukkan anomali tsunami.
“Berdasarkan hasil pemodelan tsunami dengan parameter yang diupdate, jadi pertama kali parameternya 7,9 (magnitudo), kemudian diupdate menjadi 7,5 tidak menunjukkan adanya potensi tsunami,” melansir pernyataan Dwikorita dalam keterangan resminya di Youtube KompasTV, Selasa (10/1) pagi.
Meski peringatan dini tsunami telah berakhir, Dwikorita menegaskan bahwa status waspada tetap berlaku.
“Kami juga melakukan observasi terhadap kenaikan muka air laut,” terangnya.
Berdasarkan observasi BMKG di sekitar sumber gempabumi (Seira, Adaut, Lirang dan Larat) tidak menunjukkan adanya anomali atau perubahan tinggi muka air laut yang signifikan.
“Jadi ada perubahan tinggi muka air laut tapi tidak signifikan,” imbuhnya.
Dua jam setelah terjadi gempabumi tektonik di kedalaman 130 km laut Banda, Maluku Barat Daya, BMKG resmi menyatakan peringatan dini tsunami berakhir pada pukul 03.43 WIB.
“Bukan dicabut, bukan dibatalkan, tapi diakhiri karena tetap ada kenaikan muka air laut hanya tidak signifikan,” tegas Dwikorita Karnawati.
BMKG Maluku mengimbau masyarakat di wilayah pesisir untuk dapat beraktivitas normal, serta tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang simpang siur. (AY)