Paraparatv.id | Jayapura | Kuasa Hukum Gubernur Papua, Aloysius Renwarin, mengatakan sejak pukul 13.30 WIT hingga pukul 14.30 WIT, pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI dipimpin oleh Firli bersama Pangdam, Kapolda Papua, dan Kabinda Papua datang ke rumah Lukas Enembe dikoya untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan.
“Setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak KPK dan setelah memeriksa Lukas Enembe kemudian tidak bisa dilanjutkan karena Lukas Enembe dalam keadaan sakit,”katanya kepada awak media di Jayapura Papua, Kamis (3/11).
Sesudah itu, Lukas Enembe diperiksa oleh tim dokter dari KPK, mereka ada lima orang dipimpin oleh dokter Yohanes mereka memeriksa secara detail kondisi Lukas Enembe dari tensi, tekanan darah dan suhu badan ternyata Lukas Enembe masih dalam keadaan yang tidak stabil,” terangnya.
Kesimpulan itu, akan diputuskan oleh KPK tetang kasus Lukas Enembe tersebut karena beliau dalam keadaan sakit, tadi tidak bisa dilakukan penyelidikan dan penyidikan oleh pihak KPK sehingga dihentikan, sehingga mereka membuat rekomendasi ke KPK dan KPK akan memutuskan kedepan.
Ucapan terima kasih yang besar dari lukas Enembe dan masyarakat yang mendampingi dia serta keluarganya juga kepada publik papua untuk kedatangan KPK pada hari ini “ucapan terimakasih kepada pihak KPK yang dipimpin langsung oleh Firli dan pernyataannya dia di perintahkan Presiden Republik Indonesia untuk datang melihat Pak lukas di koya tengah”pungkasnya.
Aloysius menceritakan tim KPK berada di kediaman Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura selama 2 jam. 1,5 Jam dari waktu tersebut dimanfaatkan tim KPK untuk memeriksa kesehatan Lukas Enembe dan meminta keterangan terkait kasus suap dan gratifikasi.
“Kedatangan Ketua KPK bersama rombongannya disambut dengan hangat oleh semua masyarakat baik yang ada di dalam rumah maupun yang di luar rumah yang dengan setia selama 4 bulan ini menjaga Lukas Enembe,”ujar Aloysius.
Perlu diketahui, agenda yang akan datang dari dokter IDI akan melakukan pemeriksaan medis, nantinya mereka akan bekerja lebih bebas dan independen untuk melakukan pemeriksaan medis, lalu memberikan rekomendasi kepada KPK, akan tetapi Aloysius belum bisa memberikan informasi kapan tim dokter IDI datang melakukan pemeriksaan. (SIL)
