Paraparatv.id | Sentani | Presiden Joko Widodo resmi umumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi di seluruh Indonesia, Sabtu (3/9).
Kenaikan harga BBM subsidi mendapatkan beragam respon negatif dari masyarakat.
Salah satunya Victor Rumbiak salah satu warga yang dijumpai mengungkapkan kenaikan BBM seharusnya disesuaikan dengan Upah Minimum Regional (UMR) Papua.
“Masyarakat seharusnya mendapatkan penyesuaian kenaikan harga BBM dengan UMR, walaupun pemerintah sudah menyampaikan himbauan dari jauh hari,” jelasnya.
Selain itu, dikatakan bahwa naiknya harga BBM membuat warga kaget.
“Kepanikan itu pasti ada, apalagi kami di Papua masyarakat ekonominya ke bawah dan hari ini kita masih lihat antrian panjang minyak di sejumlah SPBU,” terangnya.
Sementara Rio Yoku, saat di jumpai mengaku kenaikan BBM oleh pemerintah dinilai terlalu tinggi. Dimana harga bahan bakar jenis pertalite saat ini naik menjadi Rp 10 Ribu per liter.
“Hari ini banyak masyarakat yang belum tau BBM tau, ditambah lagi sering langkah jadi pas antrian masyarakat kaget, ini yang harus dipikirkan pemerintah,” jelasnya.
Dirinya mengharapkan kedepan agar bahan bakar subsidi yang diperuntukan bagi masyarakat agar tidak naik lagi. (KW).
Harga Pertalite Resmi Naik, Masyarakat Papua Mengeluh

