Example floating
Example floating
Peristiwa

Dirut PDAM, beberkan 3 Kendala dalam Pelayanan PON XX Papua

138
×

Dirut PDAM, beberkan 3 Kendala dalam Pelayanan PON XX Papua

Sebarkan artikel ini
Dirut PDAM Jayapura, Entis Sutisna
Example 468x60

Paraparatv.id | Jayapura | Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura, Entis Sutisna mengidentifikasi tiga kendala yang saat ini dihadapi Panitia Besar PON XX Papua.

Perusahaan penyuplai air bersih untuk Kabupaten dan Kota Jayapura ini dipercayakan menjamin pasokan air bersih dalam perhelatan PON ke 20.

Kendati memenuhi kewajiban tersebut, PDAM Jayapura pun mengoptimalkan pelayanannya dengan menyiapkan 4 unit kendaraan jenis mobil tangki berkapasitas 5000 liter untuk memasok kebutuhan air bersih di tiap venue maupun akomodasi non-hotel di dua klaster penyelenggaraan PON.

Dirut PDAM Jayapura, Entis Sutisna mengakui bahwa pelayanan suplai air bersih yang diberikan saat penyelenggaraan PON tetap berbasis jaringan perpipaan milik perusahaan yang dipimpinnya.

Tiga kendala di lapangan telah teridentifikasi, dijelaskan Dirut PDAM Jayapura, Entis Sutisna kepada wartawan usai mengikuti rapat koordinasi lintas sektor PON 20 Klaster Kota Jayapura di Hotel Horison Padang Bulan.

“Pertama, venue, itu tidak semuanya menggunakan jaringan perpipaan. Artinya di situ (venue) tidak ada pipa PDAM. Kedua, ada jaringan PDAM, namun juga belum ada pipa distribusi. Ketiga, memang pelayanan itu mustahil digunakan oleh sumur bor maupun perpipaan, artinya mensiasati hal itu dengan mobil tangki.” Jelas Entis. Sabtu (18/9) sore.

Pembahasaan saat rapat yang mengemuka terkait penyediaan air bersih, dijelaskan Entis, seperti persoalan tanah ulayat di venue cabor sepatu roda di Buper Waena, yang mana oleh pihaknya telah menuntaskan sengketa bersama masyarakat adat bersangkutan.

Orang nomor satu di perusahaan air minum Jayapura ini mengatakan penyelesaian tanah ulayat dilakukan pihaknya tanpa sepeser rupiah yang diterima dari luar.

“Beberapa venue telah kita lakukan penyelesaian ya oleh PDAM, seperti di [venue] cabang olahraga sepatu roda, ada masalah dengan masyarakat adat, kita sudah selesaikan, itu dananya dari mana, itu murni dari PDAM. Karena tanggung jawab PDAM saja sebagai bagian dari klaster Kota Jayapura ya kita menyelesaikan dengan masyarakat adat, tapi tidak ada dana dari luar.” Sindir Entis.

Kendala maujud jelang pertandingan pembuka dari cabang olahraga softball dan baseball (bisbol) pada tanggal 22 September esok, yakni ketersediaan air bersih di venue cabor tersebut teridentifikasi belum tersedia jaringan PDAM. Namun, dikatakan Entis, atas permintaan Wali Kota Jayapura, pihaknya akan memasang jaringan pipa berdiameter 1″ (satu inci) kurang lebih sepanjang 300 meter untuk memenuhi kebutuhan air bersih di venue softball dan bisbol.

Entis menutup seraya menegaskan bahwa tiap venue maupun mess atau non-hotel yang telah ada baik di Kota dan Kabupaten Jayapura tidak semua terjangkau jaringan perpipaan PDAM.

“Tidak semua venue maupun mess, non-hotel itu menjadi tanggung jawab PDAM, karena apa? Karena itu memang belum ada jangkauan pipa bahkan banyaknya pakai sumur, tapi untuk keberhasilan penyelenggaraan PON ini, PDAM sudah menyiapkan petugas-petugas yang siap 24 jam di masing-masing venue.” Tandas Dirut PDAM Jayapura, Entis Sutisna. (AY)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *