Paraparatv.id | Serui | Pasca informasi terbaliknya perahu jolor sekitar Pukul 22.00 wit, Senin (15/02/2021) di perairan laut Pulau Urampi, Kepulauan Ambai, Kabupaten Kepulauan Yapen. Tim gabungan Basarnas Serui dan Satuan Polairud Polres Kepulauan Yapen berhasil menemukan dua korban dalam keadaan selamat dari insiden perahu terbalik.
Dari data yang dihimpun tim Paraparatv, sebelum kejadian korban warga Kampung Kabuena atas nama Ucok (25) dan Yusuf Nuntian (15) tengah mancing di perairan laut Pulau Urampi Kepulauan Ambai. Saat kejadian tersebut, kondisi cuaca angin kencang di sertai tingginya gelombang, membuat perahu jolor terbalik dan semang mengalami patah.
Kepala Pos (Kapos) SAR Serui Tommy M. Lewerissa membenarkan adanya kejadian tersebut, ia jelaskan setelah mendapatkan informasi dari KaPospol Kabuena sekitar jam 23.00 wit bahwa adanya musibah tenggelamnya kapal, tim basarnas menghimpun informasi dari keluarga korban.
“Korban sempat menelpon keluarganya kalau telah terjadi terbaliknya kapal, dan saat berusaha menghubungi balik ke korban, ternyata handphonenya sudah tidak aktif lagi,” kata Tommy, Selasa (16/2/2021).
Setelah menerima pengaduan, anggota gabungan baik Basarnas Serui, Polairud, dan warga yang merupakan keluarga korban, bergerak menuju kawasan pelabuhan serui laut guna melakukan berbagai kesiapan pencarian korban dengan menggunakan kapal kayu dan speed boat Basarnas.
“Tim bergerak sekitar pukul 01.03 wit ke lokasi kejadian dan melakukan pencarian korban, sampainya sekitar pukul 03.00 wit di temukan perahu tersebut dengan posisi terbalik ke bawah dengan badan perahun sebagian tenggelam dan kedua korban berada di atas badan perahu yang masih terapung sebagian, kami langsung berupaya mengevakuasi korban untuk di selamatkan,” dikatakan Tommy.
Perahu korban yang terbalik, behasil di tarik ke pelabuhan Kabuena dan kedua korban di bawa menuju pelabuhan Serui untuk di mintai keterangan lebih lanjut.
Dalam kondisi cuaca buruk di perairan Kepulauan Yapen saat ini, Tommy menghimbau ke seluruh masyarakat untuk sementara tak bepergian gunakan jalur laut, dan apabila memang mendesak lewat jalur laut, sangat diwajibkan menyiapkan perlengkapan mulai dari body Sepri maupun alat berenang lainnya guna mencegah terjadi hal yang tidak di inginkan.
Sekedar diketahui, selang waktu dua bulan terakhir tahun 2021, telah terjadi tiga laporan kecelakaan laut (lakalaut) di daerah perairan Kabupaten Kepulauan Yapen. (Herman Betta)