Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Example floating
Example floating
Example 728x250
BERITA

STK TP Deiyai Cetak 32 Lulusan Pada Wisuda Perdana

×

STK TP Deiyai Cetak 32 Lulusan Pada Wisuda Perdana

Sebarkan artikel ini
Suasana Wisuda Sekolah Tinggi Katolik Touye Paapaa (STK TP) langsungkan wisuda perdana dengan meluluskan angkatan pertama 32 wisudawan, dari program studi Pendidikan Keagamaan Katolik
Example 468x60

Paraparatv.id | Deyai | Sekolah Tinggi Katolik Touye Paapaa (STK TP) langsungkan wisuda perdana dengan meluluskan angkatan pertama 32 wisudawan, dari program studi Pendidikan Keagamaan Katolik, yang berlangsung di  gereja Katolik St. Yohanes Pemandi Waghete, Dekenat Tigi, Keuskupan Timika, Jumat 23 Oktober 2020.

Sebelum digelar wisuda pihaknya melaksanakan misa perutusan  dipimpin langsung oleh Administrator Diosesan Keuskupan Timika, Pastor Marten Kuayo, Pr didampingi belasan imam Katolik dan dua Diakon.

Example 300x600

Acara dihadiri Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama RI Yohanes Bayu Samodro, Administrator Keuskupan Timika Pater Marthen Ekowaibii Kuayo, Pr, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua, Pdt. Amsal Yoweni, Sekda Deiyai Yan Giyai, Ketua  beserta beberapa anggota DPRD Deiyai dan Ketua DPRD Paniai Sem Nawipa serta sejumlah undangan.

Dalam sidang senat terbuka yang dipimpin Ketua STK Touye Paapaa Deiyai, Oktovianus Marco Pekei dalam pidatonya mengatakan, sebagai sebuah lembaga pendidikan yang baru, STK TP Deiyai menjalani aktivitas perkuliahan dalam segala keterbatasan, seperti sarana prasarana, tenaga pendidik hingga akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional [BAN] hingga kini mendapat akreditasi C.

“Wisuda perdana ini menjadi tonggak penting STK Touye Paapaa dalam berkontribusi kepada masyarakat, maka penting bagi lulusan angkatan pertama ini untuk berperang aktif setelah lulus. Sebab STK ini didirikan atas inisiasi umat Katolik dari Dekenat Paniai dan Tigi. Sehingga kami harap, setiap paroki wajib mengutus lima orang mahasiswa baru. Kini status STK telah terakreditasi C dari badan akreditasi nasional,” ujar Pekei.

Ia berharap angkatan pertama sebagai angkatan uji coba agar dapat menjalankan peran dengan kontribusi dan kolaborasi dalam membangun negeri dan memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat.

Dirjen Bimas Katolik Yohanes Bayu Samodro mengatakan, pentingnya menciptakan lulusan sarjana pendidikan Katolik yang handal di bidangnya.Kata dia, cabang ilmu pendidikan kateketik semakin berkembang seiring perkembangan zaman.

“Anda juga ada, anda hidup di tengah masyarakat yang komplek agar kalian pendidikan tinggi belum merupakan jaminan akan diserap dalam lapangan kerja itu bisa diakibatkan karena banyak kompetensi. Maka sekali anda masuk, janganlah berpaling ke belakang tetapi terus kembangkan potensi anda bahwa anda sudah selesai pada perguruan tinggi maka belajar sudah selesai hari ini,” ujarnya.

Belajar kata dia, merupakan pendidikan yang diproses seumur maka belajarlah seumur hidup. “Oleh karena itu, saya mengajak kepada anda senatiasa mengembangkan kemampuan dan ketrampilan,” katanya.

“Mampu membuat hidup sejahtera dan melayani membahagiakan semakin membuat masyarakat sejahtera,” ujarnya.

Yosinta Giyai mewakili wisudawan mengucapkan banyak terima kasih sedalam-dalamnya kepada pencetus STK serta para dosen-dosenya yang telah diwisuda pada angkatan uji coba ini.

“Kami datang dari berbagai daerah untuk belajar menimba ilmu melayani, mewartakan dan menggembalakan untuk komunitas basis, sekolah maupun di gereja di wilayah Dekenat Paniai, Tigi, Kamuu Mapia dan Moni Puncak,” kata Giyai.

Kesempatan itu dirinya mengungkapkan kendala yang dihadapi pihaknya sejak awal masuk tahun 2014 memiliki kekurang fasilitas gedung, buku panduan, keterbatasan jaringan internet dan lainnya.

“Sehingga kami belajar dengan  modul yang ada. Jadi biasanya para dosen yang selalu membantu kami,” katanya.

Yohakim Tekege, selaku ketua program studi mengatakan, sebagai angkatan pertama dengan segala keterbatasan pihaknya memiliki karakter seorang pejuang dan pioneer yang tangguh.

Tekege juga mengungkapkan bahwa pihaknya belum pernah merasakan kasih sayang dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua. “Padahal kami ada di dalam naungan Kanwil Depag Papua,” kata dia. ** (Abeth)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: No COPY PASTE !!