Paraparatv.id |Sentani| – Anggota Komisi D DPRK Jayapura, Wehelmina Done, menyoroti ketidakmerataan distribusi bantuan sosial yang lebih banyak berpusat di Sentani. Hal ini disampaikannya saat mendampingi Wakil Ketua III DPRK Jayapura dalam kunjungan kerja ke Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura, Jumat (5/9/2025).
Menurut Wehelmina, sejumlah program seperti pembagian susu Anlene untuk lansia maupun pelatihan disertai pemberian bantuan bagi penyandang disabilitas masih terbatas di wilayah Sentani. Sementara di distrik lain, termasuk Nimbokrang, masyarakat belum mendapatkan kesempatan yang sama.
“Untuk di Distrik Kemtuk dan beberapa distrik sudah ada program bantuan sosial, tapi untuk Nimbokrang belum. Mereka (Dinas Sosial) janji tahun berikut akan diupayakan,” jelasnya.
Lebih jauh, Wehelmina menyoroti pola bantuan sosial yang dinilai bersifat konsumtif. Ia khawatir masyarakat hanya bergantung pada bantuan tanpa memanfaatkannya untuk kegiatan produktif.
“Kalau dinas terus kasih bantuan seperti itu, masyarakat jadi terbiasa bergantung pada pemerintah. Dari yang saya lihat di distrik saya, rata-rata penerima menggunakan bantuan itu untuk makan minum sehari-hari. Kalau program dihentikan, otomatis masyarakat akan kehilangan pendapatan,” ujarnya.
Ia juga menyinggung dana desa yang rawan penyalahgunaan. “Kalau dana desa dihentikan, otomatis kampung tidak punya dana lagi. Jadi sekarang harus dipikirkan baik-baik, gunakan untuk kegiatan ekonomi yang bisa berputar dan berkelanjutan, bukan hanya sekali pakai,” tegasnya.
Dorong Program Pemberdayaan
Sebagai solusi, Wehelmina mendorong agar Dinas Sosial dan instansi terkait menciptakan program yang lebih memberdayakan. Menurutnya, modal yang diberikan seharusnya bisa dikelola dalam jangka panjang agar masyarakat mandiri.
“Masyarakat jangan hanya mengandalkan bantuan. Sebisa mungkin dinas membuat program yang betul-betul memberdayakan, sehingga ada kegiatan ekonomi yang bisa menambah pemasukan. Jadi tidak habis sekali, tapi bisa diputar kembali,” pungkasnya. (Arie)