Paraparatv.id | Jayapura | Dalam semangat “Sehati Bersama dalam Pelayanan dan Persekutuan”, ratusan anak-anak, remaja, dan pemuda dari Jemaat GKI Abara Injros serta masyarakat Kampung Enggros merayakan Hari Doa Syukur Persekutuan Anak dan Remaja (PAR) GKI di Tanah Papua, kegiatan berlangsung di Bawah Jembatan Merah Jayapura, Sabtu (5/7/2025).
Acara tahunan yang biasanya diperingati setiap tanggal 2 Juli itu digelar lebih lambat dari jadwal nasional karena menyesuaikan waktu jemaat. Kegiatan diramaikan oleh lebih dari 200 peserta, terdiri dari anak-anak PAUD hingga pemuda
Kegiatan diisi dengan berbagai lomba seperti baca indah Alkitab, cerdas cermat Alkitab, serta penampilan kreatif dari anak-anak dengan mengenakan berbagai pakaian profesi seperti polisi, tentara, tenaga medis, dan lainnya. Acara ini juga dirangkaikan dengan karnaval puji-pujian, ibadah syukur, serta penguatan nilai-nilai spiritual. Serta mengucap syukur dalam rangka menyambut kenaikan kelas dan jenjang pendidikan para peserta.
Hadir dalam momen sukacita ini, Wakil Ketua Fraksi NasDem DPR Papua, Dr. Ir. Alberth Merauje, A.Md.Tek., S.T., M.T., IPM, yang juga dikenal sebagai guru sekolah minggu sejak tahun 1980 di kampung halamannya, Injros. Dalam kesempatan itu Alberth mengingatkan pentingnya gereja dan orang tua membina anak-anak sejak usia dini.
“Anak-anak itu adalah anugerah Tuhan. Mereka adalah generasi keluarga, generasi gereja, dan generasi bangsa. Mereka harus dibina secara baik sejak dini, agar kelak mampu memimpin keluarga, gereja, bahkan bangsa ini,” ujarnya.
Ia menegaskan, gereja memiliki peran penting meletakkan dasar-dasar iman Kristen, karakter, dan kecintaan pada Tuhan kepada anak-anak.
“Lewat kegiatan seperti ini, anak-anak diajak bersekutu, bersaksi, dan melayani. Mereka belajar menghargai Tuhan, alam ciptaan, dan sesama. Ini fondasi rohani yang penting dalam membangun masa depan mereka.”ungkapnya.
Lebih lanjut, Alberth berharap gereja dan orang tua terus bersinergi memperhatikan tumbuh kembang anak, tidak hanya secara jasmani dan akademik, tetapi juga dalam hal iman, karakter, dan penghindaran dari pengaruh negatif, seperti miras, rokok, dan narkoba.
“Saya bersyukur banyak anak-anak sekolah minggu yang dulu saya ajar kini jadi orang sukses: ada yang jadi polisi, tentara, pejabat, dan profesional. Artinya, pendidikan rohani sejak kecil itu berdampak besar.”
Kegiatan berlangsung sehari penuh dan ditutup dengan ibadah syukur serta doa bersama untuk anak-anak yang naik kelas dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, mulai dari PAUD ke SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.(VN)