Paraparatv.id |Sentani| — Pelayanan kesehatan di Puskesmas Sawoy, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura dikeluhkan warga karena keterlambatan jam operasional yang sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir. Menurut informasi dari masyarakat, hal ini disebabkan oleh banyaknya tenaga kesehatan yang tidak tinggal di rumah dinas yang telah disediakan oleh Pemerintah Daerah, melainkan lebih memilih untuk pulang ke Kota Sentani.
Akibatnya, pelayanan di Puskesmas Sawoy baru mulai beroperasi paling cepat pukul 10.00 WIT. Kondisi ini dianggap mengganggu kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan, terlebih untuk kasus-kasus darurat.
Pada Jumat, 6 Juni 2024, tim paraparatv.id melakukan peninjauan langsung ke Puskesmas tersebut untuk memastikan informasi yang beredar. Hasilnya, pada pukul 08.00 WIT tidak tampak adanya aktivitas pelayanan, baik layanan umum maupun darurat, meskipun masyarakat tetap memiliki kebutuhan medis pada hari libur.
Sekitar pukul 09.00 WIT, loket pelayanan baru dibuka setelah seorang warga mengeluh penyakit lambungnya kambuh dan meminta pertolongan. Hal ini memperkuat keluhan warga terkait keterlambatan dan ketidaksiapan pelayanan yang konsisten di fasilitas kesehatan tersebut.
Upaya konfirmasi kepada salah satu petugas yang berada di lokasi justru berujung pada respon yang tidak bersahabat. “Siapa yang undang wartawan ke sini, hari ini hari libur nasional jadi tidak ada pelayanan hanya untuk darurat saja. Saya mau masak,” ujar petugas tersebut dengan nada sinis.
Sementara itu, petugas lainnya menyambut baik kedatangan awak media namun enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. Ia menyarankan untuk meninggalkan nomor telepon agar pihak Puskesmas dapat menghubungi kembali setelah berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas (Kapus).
“Saya koordinasi dengan Kapus dulu ya, bapak bisa tinggalkan nomor telepon nanti kami hubungi,” ucapnya singkat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Puskesmas Sawoy, Distrik Kemtuk Gresi terkait keluhan masyarakat dan keterlambatan pelayanan yang terjadi.
Kondisi ini menambah daftar tantangan layanan kesehatan di wilayah-wilayah terpencil Papua, yang seharusnya menjadi perhatian serius pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura dan Pemerintah Daerah setempat guna memastikan pelayanan kesehatan yang layak dan tepat waktu bagi masyarakat. (Arie)
