Paraparatv.id | Sarmi | Menanggapi beberapa pesan yang di sampaikan Bupati Kabupaten Sarmi Dominggus Catue dalam apel perdana, Senin 10 Maret 2025 kemarin di halam Kantor BKPSDM Sarmi. Ketua DPRK Kabupaten Sarmi Mohammad Tiris lebih menekankan bagaimana untuk lebih disiplin terhadap waktu dan menjaga kekompakan antar semua pihak.
Karena menurutnya kalau kita sudah hargai waktu, komitmen dengan waktu dalam bekerja maka hal itu akan sangat baik sekali demi kemajuan Sarmi.
“Kalau programnya beliau (Bupati) yang lain Saya pikir dengan kita tepat waktu dapat berjalan kita disiplin saja dulu yang lainnya bisa berjalan”,ucapnya membuka bincang -bincang dengan awak media, Senin 10 Maret 2025 usai mengikuti apel perdana.
Menurutnya dengan Instruksi Presiden tentang Inpres nomor 1 tahun 2025 lalu statment yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan untuk semua kepala daerah tidak berharap lagi di APBN maupun APBD dan harus mandiri.
Hal ini tentu menurut Mohammad Tiris sebagai pimpinan DPRK pihaknya sudah membentuk alat kelengkapan Dewan.
Artinya apa yang pernah di sampaikan oleh Tiris kepada beberapa media untuk Perusahaan -perusahaan kayu tentu mengarah ke sana sebab Pemerintah setempat harus kreatif kalau tidak ke sana agak sulit untuk bagaimana perputaran uang atau uang dari tempat lain ada di Sarmi
“Karena pemotongan yang terjadi dari pusat penyesuaian inpres sebesar Rp129 miliar itu uang yang tidak sedikit bahkan kegiatan kami tidak ada yang bisa jalan. Oleh sebab itu masyarakat tidak boleh jadi korban, DPRK dan Pemerintah daerah dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati kita harus mencari solusi dengan bagaiman mengarah ke Perusahaan Somel Kayu”, sebutnya.
Kenapa harus perusahaan kayu?, karena kata Ketua DPRK Kabupaten Sarmi Mohammad Tiris bahwa untuk bagaimana mengoperasikan alat- alat yang digunakan pada Somel itu di Sarmi sudah punya.
Sehingga tidak perlu orang dari tempat lain datang tujuannya agar penyerapan tenaga kerja itu lebih tepat orang yang ada di Sarmi sendiri.
“Hutan di Sarmi ini sekasat mata luas tetapi mau sampai kapan, tujuan saya bagaimana bersama Komisi- komisi DPRK ini membantu Pemerintah beserta masyarakat adat pun harus dukung untuk membuka lapangan pekerjaan supaya kita tidak hanya bergantung pada APBD”,lanjut Tiris lagi.
Seperti di ketahui perusahaan -perusahaan kayu telah beroperasi di Kabupaten Sarmi sudah sangat lama bahkan mencapai kurang lebih (-+) 40 tahun berarti perusahaan sudah harus berfikir lebih ke orang Sarmi.
Karena dia sudah ambil hasil Kayu bertahun – tahun lalu Sumber Daya untuk pekerjaannya sudah ada di Sarmi.
Tetapi kalau tambang menurut Ketua DPRK Mohammad Tiris berbeda, sebab saat hari ini semua adik -adik di Sarmi pergi kuliah tujuan pulang untuk menjadi Pegawai Negeri.
Untuk itu sebagai kaka yang diberikan amanah dia bertujuan tidak lagi adik- adik yang kuliah pulang menjadi Pegawai tapi bagimana pikirannya mereka di rubah untuk jadi pengelola hasil hutan Sarmi.
Jadi perusahaan -perusahaan harus sudah investasi, dan Tiris berharap adik-adiknya di Sarmi ini bisa ada di situ bukan hanya sebagai pemilik hak ulayat saja.
“Saya fikir Pak Bupati dengan Ibu Wakil bupati apalagi ibu wakil sendiri mantan ketua DPR di Sarmi sehingga bukan hal baru, dia paham konsep bagaimana saya punya kerja dan semoga kita akan keluar dari zona yang tidak baik-baik saja ini,” Tutup Mohammad TirisTiris. (Redaksi)
