Paraparatv.id | Jayapura | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut fungsi intermediasi perbankan secara umum di Papua sepanjang tahun 2024 terjaga dan juga masih berjalan aman, stabil dan tumbuh dengan baik.
Kepala Bagian Pengawasan Industri Jasa Keuangan OJK Papua, Yosua Rinaldy mengungkapkan fungsi intermediasi dalam kondisi terjaga dimana Loan Deposit Ratio atau LDR pada 2024 meningkat 34,94 persen yaitu dari 80,65 persen pada 2023 menjadi 88,54 persen.
Sementara itu, realisasi penyaluran kredit mengalami peningkatan dari sebelumnya Rp54,61 triliun pada 2023 menjadi Rp57,82 triliun sepanjang 2024 atau tumbuh 5,88 persen.
Meskipun dana pihak ketiga atau DPK bank umum pada 2024 tercatat Rp65,3 triliun atau mengalami penurunan 3,56 persen dibandingkan tahun 2023 yang tercatat Rp67,71 triliun.
“Risiko kredit juga menunjukkan adanya penurunan dengan rasio Non Performing Loan atau NPL perbankan umum dari 2,50 persen menjadi 2,37 persen atau turun 0,13 persen pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya,” jelas Yosua dalam kegiatan Bincang Bareng Media di Jayapura, Rabu (26/2)
Yosua pun menjelaskan, penurunan DPK imbas adanya kebijakan pemerintah daerah seraya berharap pertumbuhan positif kredit sepanjang 2024 tetap terjaga di 2025.
Sementara itu, kata Yosua, untuk kinerja perbankan pada sektor Bank Syariah, Dana Pihak Ketiga (DPK) justru meningkat sebesar 1,61 persen. “Pada Desember 2023 itu 1,4 triliun meningkat menjadi 1,43 triliun di Desember 2024. Jadi DPK meningkat, dan pembiayaan juga meningkat signifikan sehingga bisa dilihat pembiayaan pada Desember 2023 sebesar 827 miliar, meningkat menjadi 953 miliar, atau 15,28 persen,” ungkapnya.(*/Redaksi)