Paraparatv.id | Sentani | Ratusan guru PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/SMK di Kabupaten Jayapura, Papua kembali menggelar unjuk rasa menuntut sejumlah tunjangan seperti tunjangan profesi guru (TPG) triwulan III dan IV tahun 2024, tunjangan khusus, tunjangan ULP selama 7 bulan, kekurangan gaji PPPK, hingga tunjangan perbaikan penghasilan (TPP) bagi guru kontrak dan honorer menjadi sederet tuntutan yang hingga kini belum terealisasi.
Mereka mengancam akan mogok mengajar mulai Senin, 6 Januari 2025 hingga diproses pembayarannya. Namun jika tuntutannya tidak dipenuhi dalam waktu dekat ini.
Aksi unjuk rasa para tenaga pengajar yang tergabung dalam Solidaritas Guru-guru PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/SMK yang difasilitasi oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Jayapura itu berlangsung di depan Lobby Parkiran Kantor Bupati Jayapura, Kompleks Perkantoran Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin, 6 Januari 2025.
Aksi yang diikuti ratusan guru perwakilan dari 19 distrik di daerah ini dikawal ketat aparat kepolisian.
“Sertifikasi seperti TPG, tunjangan penghasilan, ULP, juga tunjangan khusus dan TKD serta TPP para guru harus segera dibayarkan,” ujar salah satu perwakilan guru dalam orasinya saat berlangsungnya aksi demo, Senin, 6 Januari 2025.
Jenderal lapangan aksi unjuk rasa, Andreas Swewali mengatakan aksi ini buntut kekecewaan para guru lantaran penyaluran dana tunjangan sertifikasi, ULP dan TPP serta TKD masih tertunda.
Gaji sertifikasi guru yang belum terbayar dimulai triwulan ketiga dan keempat tahun 2024 atau seharusnya sudah dibayar paling lambat Desember 2024.
“Sebelumnya kami sudah melakukan aksi demo pada Desember 2024 lalu, namun hak kami juga belum terealisasi. Maka hari ini kami turun menuntut hak-hak kami dari orang yang bertanggung jawab,” kata pria yang juga Ketua PGRI Kabupaten Jayapura, Senin, 6 Januari 2025 saat berikan orasi di depan Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Semuel Siriwa dan Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Jayapura Hana S. Hikoyabi didampingi sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Jayapura.
Menurut Andreas, aksi para guru ini membawa sedikitnya sembilan (9) point tuntutan. Salah satu pointnya adalah para guru mulai mogok mengajar hari Senin (6/1/2025), jika dalam waktu dekat ini sejak aksi, tunjangan sertifikasi maupun tunjangan-tunjangan yang lainnya belum juga dibayarkan.
“Apabila dana sertifikasi, TPP dan ULP, serta tunjangan lainnya tidak dibayarkan dalam waktu dekat sejak pernyataan sikap dalam aksi demo hari ini, maka kami guru menyatakan, mogok mengajar sampai dana tunjangan sertifikasi dan ULP para guru terbayar,” tegasnya.
Solidaritas Guru-guru Kabupaten Jayapura juga meminta terkait kekurangan gaji PPPK: Termasuk SPMT yang tidak sesuai TMT SK per 1 April 2022. Kemudian, TKD guru honorer/kontrak: Tertunggak selama 15 bulan. Selanjutnya, TPP guru kontrak: Belum dibayarkan selama 6 bulan.
“Bayarkan TPG, ULP, TPP dan TKD para guru PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/SMK, secara tepat waktu berdasarkan aturan yang berlaku,” sambung Andreas Swewali. (Fan)