Example floating
Example floating
Pendidikan

Pendidikan di Distrik Yapsi: Aspirasi Guru untuk Perubahan di Kabupaten Jayapura

1585
×

Pendidikan di Distrik Yapsi: Aspirasi Guru untuk Perubahan di Kabupaten Jayapura

Sebarkan artikel ini
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Yapsi, Adam Korneles Saiman dan Guru SMA Negeri Kaure Distrik Yapsi, Basalius Yabansabra saat menyampaikan aspirasi kepada Anggota DPRK Jayapura, Seblon Dwaa dalam reses yang dilaksanakan di Balai Kampung Ongan Jaya, Sabtu 25 Januari 2025. Foto Ari Bagus Poernomo.
Example 468x60

Paraparatv.id |Yapsi| – Sabtu, 25 Januari 2025, menjadi momen penting bagi para guru di Distrik Yapsi, Kabupaten Jayapura, ketika Anggota DPRK Kabupaten Jayapura, Seblon Dwaa, melakukan reses di Kampung Ongan Jaya. Dalam pertemuan tersebut, para guru dengan penuh harapan menyampaikan aspirasi mendalam terkait kondisi pendidikan yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah.

Kebutuhan Internet untuk Pendidikan Modern
Adam Korneles Saiman, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Yapsi, menyoroti masalah konektivitas internet yang sangat terbatas di wilayahnya. Menurutnya, di era digital seperti sekarang, jaringan internet adalah kebutuhan mutlak untuk mendukung proses belajar-mengajar yang optimal.

“Kami memiliki banyak siswa yang berpotensi besar, namun keterbatasan akses internet menjadi penghalang. Kami berharap Bapak Seblon Dwaa dapat mendorong Dinas Komunikasi dan Informasi untuk menyediakan jaringan yang layak di Distrik Yapsi,” ungkap Adam.

Ia menjelaskan bahwa kebutuhan akan internet tidak hanya untuk pembelajaran daring, tetapi juga untuk memperluas wawasan siswa dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan zaman yang semakin kompetitif.

Kesejahteraan Guru yang Tertinggal
Adam juga menyoroti isu kesejahteraan guru yang menjadi perhatian utama. Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para guru di Kantor Bupati Jayapura beberapa waktu lalu.

“Saya merasa prihatin, karena Kabupaten Jayapura adalah salah satu kabupaten tertua di Papua yang telah memekarkan banyak kabupaten lain. Seharusnya, daerah ini menjadi contoh, terutama dalam memperhatikan kesejahteraan guru,” tegas Adam.

Ia berharap Seblon Dwaa dapat memperjuangkan hak-hak para guru, terutama di daerah pemilihannya, agar aksi serupa tidak lagi terjadi.

Transportasi bagi Siswa di Pelosok
Basalius Yabansabra, guru di SMA Negeri Kaureh, menyoroti tantangan aksesibilitas bagi para siswa di wilayah Distrik Yapsi. Menurutnya, siswa-siswa di SMA Negeri Kaureh tidak hanya berasal dari Yapsi, tetapi juga dari distrik lain seperti Kaureh, Unurumguay, bahkan Gresi Selatan.

“Jarak dari rumah ke sekolah sangat jauh. Banyak siswa kami yang harus menempuh perjalanan berjam-jam, yang tidak jarang membuat mereka kelelahan bahkan sebelum mulai belajar,” jelas Basalius.

Ia berharap pemerintah daerah dapat menyediakan bus antar-jemput bagi siswa yang tinggal jauh dari sekolah. “Dengan adanya fasilitas transportasi, siswa tidak hanya dapat bersekolah dengan lebih nyaman, tetapi juga dapat meningkatkan partisipasi dan semangat belajar mereka,” tambahnya.

Masa Depan Pendidikan Kabupaten Jayapura
Seblon Dwaa mencatat dengan seksama setiap aspirasi yang disampaikan oleh para guru. Ia menyatakan komitmennya untuk membawa persoalan ini ke forum legislatif dan mendorong pemerintah daerah agar memberikan perhatian lebih pada pendidikan, khususnya di Distrik Yapsi dan sekitarnya.

“Kualitas pendidikan di daerah-daerah terpencil seperti Distrik Yapsi adalah cerminan dari keberhasilan pembangunan di Kabupaten Jayapura. Kita harus memastikan bahwa setiap siswa dan guru memiliki kesempatan dan fasilitas yang sama untuk maju,” ujar Seblon.

Refleksi Pendidikan dan Harapan
Kabupaten Jayapura, yang dikenal sebagai salah satu kabupaten tertua di Papua, memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi pelopor dalam bidang pendidikan. Namun, tantangan seperti konektivitas internet, kesejahteraan guru, dan aksesibilitas siswa menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Melalui aspirasi yang disampaikan para guru di Kampung Ongan Jaya, reses ini bukan hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga panggilan bagi pemerintah untuk segera bertindak. Harapan para pendidik ini menggema sebagai suara untuk perubahan, demi masa depan pendidikan yang lebih cerah di tanah Papua. (Abe)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *