Paraparatv.id |Sentani| – Berkaitan dengan rencana aksi demonstrasi yang akan dilakukan oleh Koalisi Demokrasi Papua pada hari Selasa 05 November mendatang, Ketua Aliansi Sentani Bersatu Sejahtera (ASBS), Jhon Maurits Suebu mengimbau agar seluruh aktivis yang tergabung dalam forum itu tidak gegabah dalam melakukan aksi.
Dia menilai bahwa persoalan rekaman suara yang diduga merupakan suara dari oknum pejabat tinggi di Kota Jayapura saat ini telah ditangani oleh Bawaslu Provinsi Papua melalui GAKUMDU.
Oleh sebab itu dirinya mengimbau agar seluruh aktivis yang tergabung dalam Koalisi Peduli Demokrasi Papua untuk bersabar.
“Ini saran saya. Supaya jangan sampai terjadi kegaduhan. Karena saat ini semua proses penyelidikan dan lain-lain sedang ditangani oleh Bawaslu Papua sebagai lembaga yang mengawasi Pemilu ataupun Pilkada” kata JMS kepada paraparatv.id dalam sambungan telepon, Sabtu 02 November 2024.
JMS menuturkan bahwa tidak ada yang salah dalam pernyataan yang disampaikan oleh aktivis muda Sentani Timur, Astus Puraro.
Penggunaan Artificial intelligence untuk pembuatan suara yang mirip bahkan sama persis dengan manusia sangat mungkin terjadi dalam perkembangan teknologi saat ini.
“Saya kenal Astus dan pasti dia tidak akan bicara kalau tidak punya dasar yang kuat. Astus juga bagian dari Aktivis di Kabupaten Jayapura yang harus didengarkan” ucapnya.
JMS mengungkapkan bahwa dirinya tidak mendukung Astus Puraro ataupun Koalisi Peduli Demokrasi, tapi dia mencoba untuk menengahi persoalan yang saat ini tengah terjadi agar tidak terjadi konflik.
Lebih jauh JMS menambahkan, jika benar itu adalah rekaman suara dari pejabat tinggi di Kota Jayapura harusnya jangan hanya yang bersangkutan di demo untuk di copot.
“Karena dalam rekaman itu ada beberapa PJ juga disebutkan. Jadi jangan gegabah ini Pilkada hanya tinggal beberapa Minggu kedepan” tukasnya.
Oleh sebab itu dia kembali mengimbau kepada seluruh aktivis untuk menunggu hasil penyelidikan yang sedang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Papua. (Arie)